Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengeluarkan nota intervensi untuk proses akuisisi Arm oleh Nvidia senilai USD 40 miliar.
Dalam nota tersebut, pemerintah Inggris lewat Competition and Markets Authority (CMA) akan melakukan investigasi tahap satu terhadap akuisisi tersebut, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Rabu (21/4/2021).
"Kami ingin mendukung industri teknologi Inggris yang sedang berkembang dan menyambut baik investasi asing, namung selayaknya kami mempertimbangkan dampak keamanan nasional terhadap transaksi seperti ini," ujar Dowden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CMA akan melakukan penyelidikan dan membuat laporan sampai 30 Juli, yang kemudian hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk Kementerian Digital. Kemudian, mereka akan memutuskan apakah akuisisi tersebut bisa dilanjutkan atau melanjutkan investigasi tahap kedua berbasis masalah monopoli ataupun kepentingan publik.
Meskipun investigasi CMA ini dilakukan atas dasar kepentingan keamanan nasional, mereka juga akan mempertimbangkan dampak akuisisi tersebut pada masalah kompetisi yang adil, atau tepatnya masalah monopoli yang mungkin muncul akibat akuisisi yang nilainya sangat besar tersebut.
Sebelumnya, CEO Nvidia Jensen Huang mengakui kalau proses akuisisi Arm itu berjalan dengan sangat baik.
"Kami bekerja sama dengan pihak regulator di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia untuk menjelaskan visi kami di Arm, dan visi untuk Arm itu akan memperluas cakupan Arm, yang akan mengekspansi ekosistemnya, dan akan membawa lebih banyak inovasi ke pasar, dan pihak regulator pun sangat suportif karena ini mendukung kompetisi, mendukung inovasi, dan mendukung pilihan," ujar Huang.
Dalam akuisisi senilai USD 40 miliar itu Nvidia akan membayar SoftBank -- pemilik Arm -- USD 12 miliar secara tunai, dan USD 21,5 miliar dalam bentuk saham Nvidia.
(asj/fay)