Raksasa Drone DJI PHK Karyawan di Amerika
Hide Ads

Raksasa Drone DJI PHK Karyawan di Amerika

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 27 Feb 2021 16:07 WIB
Drone DJI Mavic Air
Drone DJI. Foto: detikINET/Moch Prima Fauzi
Jakarta -

Produsen drone terbesar di dunia, DJI, memutuskan melakukan PHK sebagian karyawannya di Amerika Serikat. Kemungkinan kebijakan ini berkaitan dengan perseteruan vendor asal China ini dengan pemerintah Amerika Serikat.

PHK dilakukan di kantor riset dan pengembangan DJI yang berlokasi di Palo Alto. Tidak disebutkan berapa banyak jumlah karyawan yang terkena dampak pengurangan ini.

"Kami telah melakukan keputusan sulit untuk menurunkan jumlah staff di kantor Palo Alto yang menggambarkan kebutuhan perusahaan terus berkembang," sebut DJI seperti dikutip detikINET dari Drone Life, Sabtu (27/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berterima kasih pada karyawan yang terimbas untuk kontribusi mereka dan tetap berkomitmen pada pelanggan dan mitra di Amerika Serikat serta seluruh dunia di mana kami etrus mengembangkan teknologi drone yang paling maju," tambah mereka.

DJI punya beberapa kantor di AS termasuk di Los Angeles dan New York. Di seluruh dunia, jumlah karyawan mereka tembus 14 ribu orang. Sedangkan riset dan pengembangan terpusat di kota Shenzhen, China.

ADVERTISEMENT

Belum lama ini DJI masuk daftar blacklist karena dianggap sebagai risiko keamanan nasional AS, dan juga dianggap ikut serta dalam pelanggaran HAM di China. Dampaknya adalah perusahaan yang berbasis di AS dilarang berbisnis dengan DJI, misalnya menjual komponen atau teknologi pada DJI.

Walaupun begitu, DJI diperkirakan belum akan kehilangan posisi dominannya di AS. "Memang ada banyak opsi, tapi realitasnya DJI punya sekitar 75% market share (di AS)," kata Mike Winn selaku CEO lembaga analisis DroneDeploy.

DJI mendominasi penjualan drone lantaran harganya lumayan masuk akal, desain dan teknologi canggih serta termasuk pionir di pasar drone. Mendepak DJI dari pasar AS menurut Winn sama saja dengan mengeluarkan Apple dari pasar smartphone alias sangat sukar.




(fyk/afr)