Donald Trump Perintahkan Selidiki Keamanan Drone China
Hide Ads

Donald Trump Perintahkan Selidiki Keamanan Drone China

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 20 Jan 2021 06:08 WIB
Restoran Ini Tawarkan Makanan Gratis untuk Para Pendukung Donald Trump
Donald Trump Perintahkan Selidiki Keamanan Drone China. Foto: Courier Journal/Site News
Jakarta -

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan badan dan lembaga pemerintahannya agar menyelidiki risiko keamanan dari drone buatan DJI asal China.

Dikutip dari South China Morning Post, Trump mengarahkan semua lembaga AS untuk membeberkan risiko keamanan dari drone-drone yang dibuat oleh China, dan negara lain yang dianggap sebagai musuh asing, termasuk Rusia, Iran, dan Korea Utara.

Tak hanya itu, Trump pun mengarahkan langkah potensial yang dapat diambil untuk mengurangi risiko ini, termasuk, jika diperlukan, menghentikan semua penggunaan federal atas drone dan penghapusan segera drone dari layanan federal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Departemen Perdagangan AS menyertakan SZ DJI Technology Co, yang saat ini menjadi pembuat drone terbesar di dunia, ke dalam daftar hitam, bersama puluhan perusahaan asal China lainnya. Juru bicara DJI menolak memberikan komentar terkait perlakuan AS ini terhadap perusahaannya.

Pada Januari 2020, Departemen Dalam Negeri AS telah melarang armada sekitar 800 drone buatan China, namun saat itu mengatakan akan mengizinkan penggunaannya untuk situasi darurat.

ADVERTISEMENT

Yang sangat memukul DJI, Menteri Dalam Negeri AS David Bernhardt pada Oktober 2020 kemudian memerintahkan penghentian pembelian tambahan drone buatan China oleh departemen tersebut.

Jauh sebelumnya pada Mei 2019, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS memperingatkan perusahaan-perusahaan AS tentang risiko data perusahaan dari drone buatan China.

"Kami memiliki kekhawatiran kuat tentang produk teknologi apa pun yang membawa data Amerika ke wilayah negara otoriter, yang mengizinkan dinas intelijennya memiliki akses tanpa batas ke data itu atau menyalahgunakan akses itu," demikian disampaikan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Bulan lalu, DJI sempat mengatakan bahwa mereka kecewa dengan keputusan Departemen Perdagangan AS. Meski demikian, mereka memastikan bahwa para pelanggannya di AS dapat terus membeli dan menggunakan produk DJI seperti biasa.




(rns/afr)