Dari Jualan Drone, Pria Misterius Ini Raup Rp 67 Triliun
Hide Ads

Dari Jualan Drone, Pria Misterius Ini Raup Rp 67 Triliun

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 30 Des 2020 15:42 WIB
Frank Wang, bos dan pendiri DJI
Frank Wang Tao, pendiri DJI. Foto: Istimewa
Jakarta -

DJI telah menjadi raksasa drone dunia, dengan market share secara global diperkirakan tembus 70% pada Maret 2020. Tak heran jika pendirinya, sosok entrepreneur genius dan misterius bernama Frank Wang, kaya raya.

Frank Wang Tao saat ini baru berusia 40 tahun, ia mendirikan DJI di Kota Shenzhen pada tahun 2006. Estimasi terkini dari Forbes menyebut harta Frank di kisaran USD 4,8 miliar atau lebih dari Rp 67 triliun.

Frank terkenal sebagai sosok yang misterius. "Mungkin dia adalah CEO teknologi yang paling menjaga privasi, hanya bersedia diwawancarai segelintir media selama 14 tahun berkiprah sebagai bos DJI," demikian laporan Bloomberg belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan kabarnya, Wang entah karena alasan apa, tidak akan berbicara pada wartawan lagi. Para karyawannya berkisah, Frank hanya terobsesi pada sisi teknis teknologi serta desain dan kurang begitu tertarik pada hal-hal lain.

"Frank tak peduli tentang apapun kecuali teknologi. Dia menginginkan engineer muda terbaik dan orang-orang yang mau bekerja keras dan berpikir cara-cara baru untuk memecahkan permasalahan," cetus seorang mantan eksekutif DJI.

ADVERTISEMENT

Beberapa tahun silam, untungnya Frank Wang pernah buka-bukaan tentang kisah hidupnya. Sejak kecil, ia gemar dengan benda berbau pesawat, terobsesi dengan helikopter setelah membaca komik petualangan helikopter berwarna merah. Ia mengisahkan impianya saat kecil itu, yaitu memiliki sebuah perangkat terbang dilengkapi kamera, yang akan mengikutinya kemana saja.

Frank suka sekali mengutak-atik helikopter mainan dengan remote kontrol, bahkan merakitnya sendiri. Saat kuliah, helikopter mainan yang dibuatnya bahkan dibeli orang cukup mahal.

"Saya menyelesaikan proyek kuliah membuat helikopter itu pada tahun 2005. Kemudian saya mendirikan perusahaan ini di 2006. Waktu itu, aku membuat video helikopter tersebut dan rupanya orang yang melihatnya tertarik," katanya.

"Seseorang kemudian menghubungi untuk membelinya. Saya pikir mendapat deal yang bagus karena berhasil menjualnya sekitar USD 6.000 padahal untuk membuatnya hanya butuh sekitar USD 2.000," tambahnya.

Merasa bisnis itu menguntungkan, Frank pun giat mengembangkan usahanya. Meski awalnya banyak halangan, perusahaan DJI Innovations kini menguasai bisnis drone dan membuat Frank Wang kaya raya.

DJI mirip dengan sepak terjang Xiaomi di jagat smartphone atau Alibaba di bisnis e-commerce. Perusahaan yang awalnya startup asal China tak dikenal, namun kini banyak dibicarakan. Tapi DJI Innovations dianggap lebih menonjol karena memimpin di bisnisnya.

"Perusahaan asal China kini semakin baik. Sebelumnya, mereka tertinggal di belakang. Saat ini, kian banyak perusahaan China yang berhasil di dunia, seperti Huawei, Tencent dan Alibaba," ujar Wang yang dikutip detikINET dari WantChinaTimes, Rabu (30/12/2020).

Wang tak malu mengatakan kalau beberapa produk China di masa silam memang kurang berkualitas. Ia membandingkannya dengan produk Jepang.

"Orang Jepang secara konsisten mengejar kesempurnaan. China memiliki uang tapi produk-produknya buruk, layanannya buruk dan Anda harus membayar tinggi untuk mendapatkan sesuatu yang bagus," sebutnya beberapa waktu yang lalu. Tapi saat ini, keadaan sudah berubah.

Meski sudah sukses, Wang dikenal pekerja keras. Ia masih bekerja 80 jam per minggu. Di pintu ruang kerjanya ada tulisan 'Hanya untuk yang punya otak'. Ia memang menghargai intelektualitas.

"Yang Anda butuhkan adalah agar menjadi lebih pintar dari yang lain, harus ada perbedaan dari orang banyak. Jika Anda bisa seperti itu, Anda akan sukses," katanya.