Mau ke Indonesia, 'Ojol Vietnam' Sebut Bisa Mati kalau Tak Ekspansi
Hide Ads

Mau ke Indonesia, 'Ojol Vietnam' Sebut Bisa Mati kalau Tak Ekspansi

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Senin, 24 Jun 2019 16:53 WIB
FastGo, transportasi online asal Vietnam. Foto: Facebook/fastgomobi
Jakarta - Beberapa waktu lalu, transportasi asal Vietnam, FastGo, mengatakan niatannya untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Hal tersebut akan dilakukannya sebagai usahanya untuk melawan Go-Jek dan Grab di kawasan ini.

CEO FastGo, Nguyen Huu Tuat, mengatakan bahwa pihaknya memang selalu berencana untuk masuk ke pasar luar negeri ketimbang hanya menjadi perusahaan domestik. "Kami dapat dengan mudah dihancurkan oleh Grab dan Go-Viet (Go-Jek Vietnam)," ucapnya.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau FastGo terbilang cukup terlambat dalam hadir di pasar ride hailing, Tuat mengatakan bahwa FastGo fokus dalam memberikan keuntungan-keuntungan bagi mitra pengemudinya. Selain itu, hal lain yang juga bisa menjadi senjatanya dalam melakukan ekspansi adalah fakta bahwa ia merupakan bagian dari NextTech Group.

Induk perusahannya itu disebut sebagai Alibaba-nya Vietnam. Ia bergerak di bidang e-commerce, fintech (financial technology), hingga logistik. Bukan tidak mungkin hal ini akan membuat FastGo juga bakal mengusung strategi untuk menjadi super-app sebagaimana halnya Go-Jek dan Grab.

Sejak didirikan pada Juni 2018, FastGo telah hadir di Vietnam, Myanmar, dan yang terbaru di Singapura. Selain hendak ke Indonesia, pihaknya juga berencana untuk menyambangi Thailand tahun ini.




Di Vietnam, FastGo mengklaim sudah memiliki 60 ribu mitra pengemudi. Sedangkan di Myanmar dan Singapura, secara keseluruhan, ia sudah mempunyai 7 ribu mitra driver, sebagaimana detikINET kutip dari KrAsia, Senin (24/6/2019).

Selain fokus ke ekspansi, pihaknya juga dilaporkan tengah mencari investasi baru. Sebelumnya, ia sudah menerima dana dari VinaCapital Ventures pada 2018 lalu.


(mon/krs)