H.E Sheikh Abdullah Mohammed S.A. Al-Thani yang mewakili Qatar Telecom sebagai Komisaris Utama Indosat ikut mengomentari pergantian pucuk pimpinan yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Al-Thani menyatakan, selama tiga tahun di bawah kepemimpinan Harry Sasongko, Indosat telah melewati banyak tantangan dan semua berhasil dilewati sehingga Indosat menjadi lebih kompetitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut Al-Thani, dalam masa kepemimpinan Harry, Indosat juga mampu meningkatkan profil keuangan dan sukses memonetisasi aset non inti. Harry Sasongko adalah orang pertama yang ditunjuk Qatar Telecom menjadi Dirut Indosat sejak peralihan kepemilikan dari Singapore Technologies Telemedia (STT).
Dalam masa kepemimpinan Harry, Indosat berhasil memperbaiki arus kas dari posisi negatif pada 2009 yakni Rp 6,619 miliar menjadi positif Rp 878 miliar pada 2010, selanjutnya pada 2011 tetap positif di Rp 1,282 triliun.
Selain itu, rasio utang debt terhadap earning before interest amortization (EBITDA) turun dari 2,9% menjadi 2,2% di akhir 2011.
Harry juga berhasil mendatangkan Erik Meijer sebagai Direktur & Chief Commercial Officer di Indosat beberapa bulan lalu. Di masa kepemimpinan Harry juga Indosat diberikan izin menjalankan teknologi netral di frekuensi 900 MHz.
Terjualnya menara yang memberikan pemasukan dana segar USD 306 juta setara dengan USD 160 ribu per menara yang merupakan harga tertinggi mengingat replacement cost per menara USD 90 ribu juga terjadi di era Harry Sasongko.
"Kami yakni Bapak Alexander Rusli akan mampu meneruskan kesuksesan yang telah dirintis oleh pendahulunya," pungkas Al-Thani.
Alexander Rusli sendiri merupakan Komisaris Independen di Indosat sejak 2010. Posisinya akan digantikan oleh mantan Komisaris Telkom Rudiantara, juga mulai 1 November 2012 nanti.
Sedangkan Richard Farnsworth Seney telah berubah statusnya, dari Komisaris menjadi Komisaris Independen efektif sejak 18 September.
(rou/tyo)