Guru di Wilayah Terluar Terbantu Internet Ajarkan Kurikulum Merdeka
Hide Ads

Tapal Batas Bakti Kominfo

Guru di Wilayah Terluar Terbantu Internet Ajarkan Kurikulum Merdeka

Angga Laraspati - detikInet
Minggu, 10 Des 2023 14:01 WIB
Anak SMA di Halut Bisa Melek Informasi Meski Tak Punya HP, Oh Ternyata…
Foto: Rafida Fauzia / detikcom
Halmahera Utara -

Untuk meningkatkan kompetensi anak-anak sekolah di Indonesia, pemerintah menerapkan kurikulum merdeka. Dengan kurikulum ini, guru diberi keluasan untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyampaikan mata pelajaran kepada siswa.

Dikutip dari laman resmi Kemendibukristek, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Konten dinilai akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru pun memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Guru pun dapat memanfaatkan teknologi khususnya internet agar pembelajaran lebih efektif dan menarik minat siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, tak semua daerah memiliki akses internet yang baik dan ngebut. Begitu juga dengan salah satu SMA 9 Halmahera Utara yang berada di Desa Gorua Utara, Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Pada awalnya, para siswa dan juga guru SMA 9 Halut kesulitan dengan akses internet. Apalagi bila mengikuti kurikulum terbaru, segala pembelajaran membutuhkan internet.

ADVERTISEMENT

"Jadi di sini memang awalnya kami terhambat dengan internet. Jadi itu masalahnya, sedangkan sekarang kan pembelajaran membutuhkan sekali internet. Karena informasi sekarang kebanyakan melalui internet," kata salah satu guru SMA 9 Halut, Adel Pontoh kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Anak SMA di Halut Bisa Melek Informasi Meski Tak Punya HP, Oh Ternyata… Foto: Rafida Fauzia / detikcom

Harapan mereka terhadap internet pun terjawab di tahun 2016. Saat itu BAKTI Kominfo memberikan bantuan akses internet kepada SMA 9 Halut. Akses internet itu pun dimanfaatkan oleh siswa dan guru untuk mengulik info-info soal pembelajaran hingga membantu siswa mengerjakan tugas.

Pihak sekolah pun memberikan akses sebebas-bebasnya kepada para siswa untuk menggunakan internet tersebut. Tak jarang siswa datang ke sekolah saat sore hari untuk mengerjakan tugas atau sekedar mencari informasi terupdate dari internet.

"Jadi anak-anak sore sering datang ke sini cari tugas, gitu-gitu. Wifi di sini terbuka tanpa password. Bisa langsung konek. Biasanya ada password, ini nggak. Jadi masyarakat juga pakai. Sampai sore ramai," ujarnya.

Selain itu, internet juga membantu sekolah untuk menyesuaikan kurikulum merdeka yang saat ini tengah diterapkan. Adapun kurikulum ini sudah digunakan oleh SMA 9 untuk kelas 10 atau fase E.

Adel menuturkan meski buku-buku penunjang untuk kurikulum tersebut masih kurang, namun dengan adanya internet para guru dapat melihat kompetensi hingga mendapatkan materi untuk anak-anak.

"Selama ada jangkauan ini (internet) artinya tidak terlalu sama 100% sih, artinya dilihat dari tingkat kemampuan anak-anak, tingkat kemampuan guru-guru, kalau di Jawa kebanyakan mereka fasilitas sarana pendukung banyak. Ya setidaknya dengan BAKTI AKSI kita bisa mengikuti perkembangan yang ada," tutur Adel.

Pihak sekolah juga membuat anak-anak lebih melek akan teknologi. Para guru biasanya memperbolehkan anak-anak untuk menggunakan internet saat mengerjakan tugasnya. Bahkan sekolah juga membuka ruang komputer untuk mengerjakan tugas yang diberikan.

"Jadi kami di sini kan kami memberikan tugas ke anak-anak. Kalau awalnya mereka menggunakan hp sendiri, pulsa data sendiri, dengan BAKTI AKSI ini memudahkan anak-anak tidak perlu membeli pulsa data. Kami giring mereka jika terlalu jauh di sana ke ruangan (komputer), bergantian. Kebanyakan istilah-istilah, dengan adanya internet bisa cari-cari, mempermudah kami di sini membuat perangkat pembelajaran," imbuh Adel.

Anak SMA di Halut Bisa Melek Informasi Meski Tak Punya HP, Oh Ternyata…Foto: Rafida Fauzia / detikcom

Adel pun berharap dengan adanya BAKTI AKSI pembelajaran di SMA 9 Halut menjadi lebih baik dan tak anak-anak bisa mudah mendapatkan informasi agar tidak ketinggalan dengan masyarakat yang ada di kota.

"Jadi diharapkan dengan aksi bakti ini pembelajaran jadi lebih baik. Harapannya jaringan tidak ada gangguan. Tidak mengganggu proses guru-guru bahkan siswa dalam penyelesaian tugas-tugas. Harapan untuk anak-anak semoga bisa mudah mendapatkan informasi semoga tidak ketinggalan dengan di kota-kota," ucapnya.

Sebagai informasi, BAKTI AKSI (Akses Internet) merupakan program penyediaan sarana dan prasarana layanan internet di titik fasilitas publik yang terlaksana atas kolaborasi antara penyedia jasa telekomunikasi dan usulan dari K/L/D.

Saat ini BAKTI AKSI sudah merambah kurang lebih 6.070 lokasi pendidikan di Indonesia. Salah satu lokasi pendidikan yang mendapatkan bantuan adalah SMA 9 Halmahera Utara. Internet di SMA 9 Halut pun cukup baik dengan kecepatan download up to 6 Mbps dan upload up to 2 Mbps.


detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!




(anl/ega)
Berita Terkait