Menjadi salah satu wilayah paling utara di Indonesia, Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau menyimpan berbagai potensi pariwisata yang besar. Setidaknya, terdapat 120 objek wisata di Natuna yang terdiri dari wisata bahari dan geopark.
"Pariwisata di Natuna itu sebenarnya memiliki potensi yang sangat luar biasa. Kita memiliki 120 objek dan daya tarik wisata. Dari objek-objek wisata itu, 84 persennya wisata bahari. Nah, wisata bahari itu sangat berpotensi apabila kita kembangkan. Ataupun bagi yang hobi diving atau snorkeling, itu merupakan surga yang tak terlupakan," ujar Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Kardiman kepada detikcom beberapa waktu lalu.
"Di samping kami memiliki berbagai wisata bahari, kita juga memiliki bebatuan yang umurnya mulai dari 188 juta tahun yang lalu. Kita ada geopark Natuna," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski merupakan salah satu wilayah kepulauan terluar di Indonesia, Natuna telah mampu meningkatkan geliat pariwisatanya. Hadirnya rute penerbangan mampu mendongkrak perkembangan pariwisata di Natuna. Bahkan, resort-resort mewah pun telah bermunculan di Natuna.
"Untuk saat ini wisata Natuna sudah mulai menggeliat dibandingkan dengan dulu, terutama terkait aksesibilitas. Untuk akses ke Natuna saat ini sudah ada penerbangan. Kemudian ketika ke Natuna, sudah bisa mengunjungi objek-objek wisata dan juga sudah tersedia resort-resort bintang lima," katanya.
Akses Internet Lancar
Menggeliatnya pariwisata di Natuna, kata Kardiman, juga tak lepas dari hadirnya akses internet yang memadai di Natuna. Terlebih sejak adanya Proyek Palapa Ring yang dibangun pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, dengan menjangkau 57 kabupaten termasuk Natuna.
Kardiman mengungkapkan lancarnya akses internet memberikan dampak positif terhadap promosi wisata di Kabupaten Natuna.
"Dengan adanya internet lancar, jadi promosi pun gencar. Jadi ketika tamu datang ke Natuna, untuk posting maupun video call dengan teman-teman yang ada di luar daerah itu sangat mudah. Dan untuk mendapatkan informasi terkait Natuna, wisatanya bisa browsing dan mencari informasi baik itu melalui media resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, maupun media sosial. Kami juga mempromosikan pariwisata Natuna melalui Instagram, Twitter, dan TikTok," papar Kardiman.
Kemudahan akses internet di Natuna juga mendapat respons positif dari pegiat wisata, salah satunya Pengelola Natuna Dive Resort Bobby Rozano. Menurutnya, kemudahan akses internet turut menunjang bisnisnya dan aktivitas wisatawan di Natuna
"Ya, akses internet sangat diperlukan dan sangat berpengaruh terhadap bisnis kita. Jadi, alhamdulillah kita bersyukur bahwa kita sudah ada akses internet yang cukup baik di Natuna sehingga bisa men-support seluruh aktivitas kita di sini. Orang-orang yang mau berwisata sambil bekerja, dia kan tinggal bawa laptop, pakai akses internet kita, sudah bisa jalan. Bagus akses internet di Natuna," tutupnya.
Hadirnya Palapa Ring Barat memang mendorong berbagai sektor di Natuna, termasuk pariwisata. Project Manager Palapa Ring Eksisting BAKTI Kominfo Ahmad Aliyul mengungkapkan Natuna berada pada Proyek 2 Palapa Ring Paket Barat. Jaringan serat Optik Palapa Ring Barat yang di dalamnya terdapat Natuna, dibangun dengan jaringan Passive Fiber Optik standar ITU G654B sepanjang 2.124 Km dan dihubungkan dengan Perangkat Transmisi DWDM.
Adapun Palapa Ring Barat mulai beroperasi pada 2 Maret 2018 dengan tujuan untuk menstimulus operator telekomunikasi berbasis bisnis untuk mengembangkan jaringan pita lebar di area 3T.
"Palapa Ring mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Dengan adanya Palapa Ring penetrasi dan penggunaan internet bertumbuh, internet menunjang pembelajaran pada sektor pendidikan dan kegiatan kesehatan, serta internet menjadikan Natuna dan sektor pariwisatanya menjadi lebih mudah untuk di-expose dan dikenal hingga dunia," tutupnya.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(ncm/ega)