Telkom Pamer Cara Kembangkan Konektivitas di AIPF, Ini Inisiatifnya
Hide Ads

KTT ASEAN 2023 - AIPF

Telkom Pamer Cara Kembangkan Konektivitas di AIPF, Ini Inisiatifnya

Angga Laraspati - detikInet
Rabu, 06 Sep 2023 13:43 WIB
Director for Digital Business of Telkom Muhamad Fajrin Rasyid
Foto: Angga Laraspati/detikcom
Jakarta -

PT Telkom Indonesia mengakui ada tantangan tersendiri terkait pengembangan konektivitas jaringan. Oleh karena itu, ada beberapa inisiatif yang diinisiasi perusahaan plat merah ini agar konektivitas jaringan dapat berkembang dengan baik.

Director for Digital Business of Telkom Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan ada 3 tantangan yang dihadapi Telkom dalam mengembangkan konektivitas jaringan dan interkonektivitas. Tantangan pertama menurut Fajrin adalah menjangkau daerah terpencil agar infrastruktur jaringan dapat dibuat dengan baik.

Tantangan kedua adalah kebutuhan bakat atau ahli di bidang konektivitas jaringan dan interkonektivitas. Hal ini dinilai penting karena banyak teknologi yang akan datang, sehingga dibutuhkan SDM yang dapat beradaptasi dengan teknologi baru tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga adalah standar yang berbeda di antara beberapa pihak yang berbeda. Untuk mengatasi perbedaan tersebut, menurut Fajrin, yang harus dilakukan adalah dengan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam konektivitas jaringan dan interkonektivitas.

Untuk mengatasi hal tersebut, Fajrin menuturkan Telkom memiliki beberapa inisiatif. Inisiatif pertama adalah memperluas jaringan konektivitas. Hingga saat ini, Telkom telah melayani 500 kota di Indonesia dan menyentuh 99% populasi. Telkom juga punya jaringan di 7 tujuh negara di luar Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin mencapai 100% dari populasi tetapi kita juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah. Kami juga berkomunikasi dengan Kominfo untuk mengatasi konektivitas di daerah terpencil," kata Fajrin dalam acara ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Kedua adalah SDM yang kompeten, karena konektivitas tanpa SDM yang baik tidak akan berguna. Orang tak mungkin dapat menggunakan potensi dari ekonomi digital apabila mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan potensi itu.

"Kami juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengadakan pelatihan kepada UMKM, seperti Google Indonesia. Karena kami percaya manfaat dari konektivitas ini tak hanya individu tetapi juga UMKM," ungkap Fajrin.

Ketiga, menyediakan layanan yang bisa dimanfaatkan untuk kegunaan tertentu sehingga menghasilkan manfaat, misalnya Telkom bekerja sama mengembangkan aplikasi PeduliLindungi selama masa pandemi.

"Jadi itu adalah contoh aplikasi atau layanan yang bermanfaat menyediakan layanan tertentu. Manfaatnya tak cuma buat pemerintah, tapi juga bagi masyarakat," tuturnya.

(anl/ega)