Laporan ini menandai tahun buku terakhir perusahaan sebelum merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia yang kini menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
EBITDA perseroan meningkat 21,4% YoY menjadi Rp 13,8 triliun, didorong oleh pertumbuhan top-line yang berkelanjutan dan inisiatif pengoptimalan biaya yang berkelanjutan.
Selain itu, laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 6,7 triliun. Pendapatan seluler melonjak 10% (YoY) menjadi Rp 25,3 triliun.
Mengenai Pendapatan Rata-rata per Pengguna (ARPU), Indosat Ooredoo Hutchison naik jadi Rp 34,4 ribu dari sebelumnya Rp 31,9 ribu di tahun 2020.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengungkapkan bahwa pihaknya mampu memberikan kinerja oke dalam tiga tahun terakhir karena pelaksanaan strategi turnaround yang terfokus.
"Kami di Indosat Ooredoo Hutchison memiliki keinginan yang kuat untuk memberikan pengalaman pelanggan yang unggul, yang akan terus menjadi prioritas utama kami di masa mendatang," ujar Vikram dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/2/2022).
Didorong dengan fokus perusahaan dalam mengeksekusi strategi penawaran produk yang dinilai sederhana, relevan dan transparan, serta investasi belanja modal jaringan yang tepat, turut menumbuhkan 4,4% jumlah pelanggan menjadi 62,9 juta pelanggan pada tahun 2021.
Indosat Ooredoo Hutchison berkomitmen untuk memperluas jangkauan 4G di berbagai daerah Indonesia, membangun 187 site baru untuk menyediakan konektivitas internet di daerah terpencil di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sedangkan untuk 5G, Indosat Ooreodo Hutchison sudah menghadirkannya di Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
(agt/fay)