Bambang Brodjonegoro Bicara Profit Telkom dan Keniscayaan 5G
Hide Ads

Bambang Brodjonegoro Bicara Profit Telkom dan Keniscayaan 5G

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 16 Jun 2021 21:50 WIB
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang BrodjonegoroΒ di Jakarta, Jumat (10/5/2019). Agung Pambudhy/Detikcom.
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta -

Komisaris Utama (Komut) Telkom Bambang Brodjonegoro membeberkan program gebrakan yang akan membuat perusahaan lebih bernilai dari sebelumnya.

Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) ini sah menjabat Komut Telkom melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (28/5) menggantikan Rhenald Kasali.

"Program saya adalah mendukung dan mengawasi proses transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi menjadi telekomunikasi digital, sekaligus meningkatkan value dan profit perusahaan," tuturnya kepada detikINET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mengungkapkan program jangka pendek yang akan menggemparkan, salah satunya anak perusahaan Telkom bidang tower, yaitu Mitratel, akan melantai bursa alias Initial Public Offering (IPO).

"Tahun ini, anak perusahaan bidang tower bisa IPO dan siap menjadi terbesar di bidangnya. Berikutnya, bisnis digital akan disiapkan menjadi sumber laba masa depan yang sangat menjanjikan," kata Bambang.

ADVERTISEMENT

Berbicara 5G yang baru saja diluncurkan anak perusahaan Telkomsel pada 27 Mei lalu, Bambang memandang bahwa teknologi tersebut merupakan keniscayaan yang harus dikuasi perusahaan telekomunikasi.

"5G adalah teknologi yang harus segera dikuasai perusahaan digital telco, sehingga bisa memberikan keunggulan dalam layanan digital ke depannya," ucap Bambang.

Adapun untuk penggelarannya juga, Bambang mengungkapkan, jaringan seluler generasi kelima itu memang harus dilakukan bertahap.

Sebagai informasi, sejak dihadirkan secara komersial, layanan 5G Telkomsel ada di delapan titik Jabodetabek, meliputi Alam Sutera, Bumi Serpong Damai (BSD), Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk (PIK), Pondok Indah, Widya Chandra, Telkomsel Smart Office, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian menyebar bertahap ke Surabaya, Makassar, Bali, Batam, Medan, Solo, Balikpapan, dan Bandung.

"Implementasinya harus bertahap sesuai ekosistem yang terbentuk dan financial feasibilitinya," pungkas Komut Telkom ini.




(agt/fay)