Indonesia akhirnya meluncurkan 5G, meskipun penggelaran 4G belum tuntas semua. Inilah alasan dari Kementerian Kominfo.
Pertanyaan terkait urgensi penyelenggaraan 5G di tengah pengembangan 4G yang belum maksimal, masih kerap terdengar. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) punya alasan mengapa mendukung jaringan generasi ke-5 ini.
Di acara 'Hyper 5G Unlock The Future' Telkomsel dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kamis (3/6/2021), Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan bahwa 4G dan 5G adalah dua hal yang sama penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"4G tetap tulang punggung transformasi digital," kata Johnny.
"Jangan kasih pertanyaan aneh-aneh 'kenapa kembangkan 5G walaupun masih ada 4G'. Kita harus ada terobosan. 5G tidak dengan serta merta bisa digelar nationwide tetapi 5G akan sesuai ekosistem yang mendukung 5G," sambungnya.
Apalagi menurut Menkominfo Johnny, pengembangan 5G akan dilakukan bertahap dan mengikuti kematangan ekosistem daerah. 4G dan 5G memiliki kapasitas dan tujuannya masing-masing.
Lebih lanjut, Johnny mengingat pesan Presiden Joko Widodo soal pembangunan 5G. Ada dampak dan risiko yang harus diperhatikan dalam pengembangan jaringan generasi kelima ini.
Menurutnya peranan 5G dalam industri akan ke arah autonomous industry, pemanfaatan remote control industry sampai urusan industri yang memanfaatkan robotik.
"Ini agar penerapan 5G bermanfaat demi kepentingan bangsa, rakyat kita. Secara spesifik, kecepatan 5G luar biasa, jangan sampai dihilir menggangu. Kalau pemerintah ambil regulasi dari sisi hulu, maka harus dipastikan hilir memanfaatkan teknologi baru ini berguna. Jangan sampai menjadi tempat radikalisme dan ideologi transinternasional yang menabrak ideologi kita," pungkasnya.
(ask/fay)