Kalah Lelang Frekuensi 2,3 GHz, Bos XL Angkat Bicara
Hide Ads

Kalah Lelang Frekuensi 2,3 GHz, Bos XL Angkat Bicara

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 23 Apr 2021 16:40 WIB
Woman using smartphone. The concept of using the phone is essential in everyday life.
Ilustrasi smartphone. Foto: iStock
Jakarta -

Hasil lelang frekuensi 2,3 GHz untuk 4G dan 5G telah diketahui. Operator pelat merah Telkomsel dan lalu Smartfren memenangkan perebutan blok kosong di spektrum tersebut. Sedangkan XL Axiata sebagai peserta lainnya pulang dengan tangan hampa. Bagaimana tanggapan XL soal ini?

Usai lulus evaluasi administrasi lelang yang diulang dari edisi sebelumnya, memang Smartfren, Telkomsel, dan XL Axiata saling adu harga tiga blok kosong frekuensi 2,3 GHz di rentang 2.360-2.390 MHz sejak Senin (19/4) hingga pemenangnya telah diumumkan. Operator lain yaitu Tri dan Indosat tidak turut serta.

Diketahui bahwa Telkomsel mendapatkan 20 MHz dan operator Smartfren mendapatkan 10 Mhz. Sedangkan XL Axiata tidak mendapatkan apa-apa dalam lelang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, pihak XL mengaku bahwa tidak ada pengaruh dari kegagalan lelang tersebut terhadap layanannya kepada para pelanggan ataupun dalam ekspansi jaringan mereka. Mereka akan mengoptimalkan spektrum yang sudah dimiliki pada saat ini dan dipandang sudah memadai.

"Kita tahu spektrum salah satu aset yang kita miliki yang paling berharga, kita mau memanfaatkan spektrum semaksimal mungkin sesuai apa yang kita punya," sebut Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa di konferensi pers virtual, Jumat (23/4/2021).

ADVERTISEMENT

Pihaknya akan tetap menggenjot digelarnya jaringan dengan spektrum yang sudah dimiliki, khususnya dalam 4G LTE. Menurutnya, XL Axiata akan terus melakukan refarming untuk memaksimalkan spektrum dalam rangka memenuhi kebutuhan para pengguna jaringannya.

"Spektrum yang kita punya sudah lebih dari cukup untuk menyongsong pertumbuhan trafik dalam satu atau dua tahun mendatang. Spektrum yang kita punya belum dimaksimalkan untuk LTE. Juga ada fiberisasi dan bekerja sama dengan vendor memaksimalkan spektrum yang sudah ada dengan teknologi yang sudah tersedia," papar I Gede.




(fyk/fay)