Mendapatkan tambahan spektrum di frekuensi 2,3 GHz, Smartfren siap melebarkan jangkauan layanan mereka di berbagai daerah Indonesia.
Smartfren baru saja memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz dengan mendapatkan satu blok kosong yang punya lebar pita 10 MHz dengan penawaran per blok Rp 176,5 miliar. Sementara itu, Telkomsel mendapatkan 20 MHz usai menawarkan per blok Rp 353,8 miliar.
Adapun, di pita frekuensi 2,3 GHz ini Smartfren bukan penghuni baru. Anak perusahaan Sinar Mas itu sudah memiliki lebar pita 30 MHz. Itu artinya, di spektrum ini, Smartfren punya total lebar pita 40 MHz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
President Director Smartfren Merza Fachys mengatakan mendapatkan tambahan satu blok di frekuensi 2,3 GHz merupakan amanat yang akan ditunaikan sebaik-baiknya.
"Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan yang sudah ada. Dan juga memperluas jaringan ke daerah baru yang saat ini belum mendapat kesempatan menikmati layanan Smartfren," ujar Merza kepada detikINET, Jumat (23/4/2021).
Merujuk pada ketentuan pada dokumen lelang frekuensi 2,3 GHz tahun 2021, peserta seleksi dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis dalam jangka waktu satu hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi, disertai dengan bukti-bukti yang memperkuat sanggahan.
Bila tak ada sanggahan, maka proses seleksi dilanjutkan ke tahapan penyampaian usulan penetapan pemenang seleksi lelang frekuensi 2,3 GHz kepada Menkominfo Johnny G Plate.
Sebelumnya, Kementerian Kominfo mengumumkan seleksi pengguna pita frekuensi 2,3 GHz dalam rentang 2.360-2.390 MHz. Tujuan seleksi ini adalah untuk mengoptimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) khususnya dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio. Selain itu, tujuan strategisnya adalah mendorong 4G dan 5G.
"Mendorong akselerasi penggelaran infrastruktur jaringan bergerak seluler dengan teknologi generasi keempat (4G/LTE) dan jika memungkinkan juga terimplementasikannya teknologi generasi kelima (5G/IMT- 2020)," papar Kominfo saat pengumuman lelang.
(agt/fay)