XL Adopsi Teknologi Open RAN, Perluas Jaringan dengan Biaya 'Murah'
Hide Ads

XL Adopsi Teknologi Open RAN, Perluas Jaringan dengan Biaya 'Murah'

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 05 Des 2020 15:22 WIB
Di tengah gempuran COVID-19, XL Axiata mampu melaju dengan membukukan pendapatan 10% secara dari tahun ke tahun (YoY) menjadi Rp 12,13 triliun pada semester pertama tahun 2020. Hal itu berkat kontribusi pendapatan layanan data yang tumbuh 15% YoY, sehingga kontribusi total pendapatan perusahaan menjadi 91%.
Foto: XL Axiata
Jakarta -

XL Axiata memperluas jaringan dengan biaya yang lebih efisien dengan uji coba memanfaatkan teknologi Open RAN (Radio Access Network). Perluasan jaringan tersebut dilakukan di Indonesia Timur, tepatnya area-area yang masuk kategori pelosok dan terpencil.

Meski lebih efisien dari sisi biaya pembangunan, berbicara kualitas yang diberikan XL memastikan bahwa itu masih tetap terjaga.

"Saat ini kami sedang melaksanakan uji coba penerapan Open RAN di Ambon, Maluku. Ujicoba akan berlangsung mulai akhir November 2020 ini hingga akhir Desember 2020 nanti," ujar Direktur Teknologi XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam siaran persnya, Sabtu (5/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Uji coba ini kami lakukan untuk memahami sejauh mana fungsi dan kapabilitas perangkat. Selain itu, kami juga ingin mengetahui sejauh mana jika diintegrasikan dengan jaringan XL Axiata yang telah ada saat ini, serta mekanisme operasional jaringannya," tambahnya.

Gede menjelaskan teknologi Open RAN adalah teknologi perangkat radio akses yang mengadopsi konsep open interface, di mana operator dapat menggunakan kombinasi perangkat radio, seperti radio unit dan baseband, tanpa terikat pada salah satu merk/brand yang spesifik.

Mengadopsi konsep Open RAN ini, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pemain baru pada perangkat radio akses yang saat ini hanya didominasi oleh beberapa partner penyedia teknologi saja. Dengan tumbuhnya pemain pemain baru, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan membantu menurunkan beban perangkat dan operasional yang ditanggung oleh operator.

XL Axiata memperluas jaringan dengan biaya yang lebih efisien melalui uji coba memanfaatkan teknologi Open RAN (Radio Access Network).XL Axiata memperluas jaringan dengan biaya yang lebih efisien melalui uji coba memanfaatkan teknologi Open RAN (Radio Access Network). Foto: XL Axiata

RAN sendiri adalah bagian dari sistem telekomunikasi yang menghubungkan perangkat individual ke bagian lain jaringan melalui koneksi radio. RAN berada di antara peralatan pengguna, seperti ponsel, komputer, atau mesin apa pun yang dikendalikan dari jarak jauh, dan menyediakan koneksi dengan jaringan intinya.

Dengan demikian bisa dipahami bahwa RAN merupakan komponen utama telekomunikasi nirkabel, yang saat ini telah berevolusi melalui generasi jaringan seluler menjelang 5G.

"Teknologi Open RAN menawarkan potensi inovasi dan struktur harga yang lebih bersaing. Kami memang berharap dapat memperluas jaringan dan layanan dengan biaya yang lebih sehat dan di saat yang sama tetap bisa memberikan kualitas layanan yang bagus bagi pelanggan," kata Gede.

XL Axiata memperluas jaringan dengan biaya yang lebih efisien melalui uji coba memanfaatkan teknologi Open RAN (Radio Access Network).XL Axiata memperluas jaringan dengan biaya yang lebih efisien melalui uji coba memanfaatkan teknologi Open RAN (Radio Access Network). Foto: XL Axiata

"Dengan efisiensi beban biaya di sisi operator, kami akan bisa secara terus memperluas jaringan untuk bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas, bahkan untuk area area di pelosok seperti Kawasan Timur Indonesia ini," lanjut Gede.

Saat ini tim XL Axiata di Ambon sedang menyiapkan instalasi guna keperluan uji coba teknologi tersebut. Semua perangkat yang diperlukan juga telah sampai di lokasi. Persiapan dan uji coba akan memakan waktu sekitar satu bulan, hingga nanti siap untuk dilakukan first call melalui jaringan Open RAN tersebut dari lokasi di Ambon ke Jakarta.

Setelah tahap uji coba tersebut, selanjutnya XL Axiata akan melangkah ke tahap selanjutnya berupa pilot project dengan menempatkan Open RAN di sekitar 100 titik lokasi yang sebagian besar berada di luar Jawa dan di area pelosok.

Dalam rangka penerapan teknologi Open RAN tersebut, XL Axiata juga bergabung ke dalam Komunitas Lab Open RAN. Menurut Gede, komunitas tersebut beranggotakan Telecom Infra Project (TIP), GSMA, Pemerintah Indonesia, Universitas Telkom dan Operator seluler, dan bertujuan untuk menumbuhkan talenta digital dan ekosistem telekomunikasi yang kuat dan beragam, serta mendorong digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Adapu komunitas ini diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia dan Telecom Infra Project (TIP) & GSMA sebagai bentuk dukungan atas aspirasi pemerintah.

Dengan bergabung ke dalam komunitas ini, diklaim dapat mempercepat tumbuhnya ekosistem open ran di Indonesia, sehingga XL dapat memperluas layanan pada pelanggan dengan beban biaya yang lebih sehat sambil tetap menjaga kualitas pengalaman pelanggan.




(agt/fay)