Kuota Kemendikbud Kurang Optimal Karena Akses Internet Belum Merata
Hide Ads

Kuota Kemendikbud Kurang Optimal Karena Akses Internet Belum Merata

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 30 Sep 2020 16:52 WIB
Anak-anak belajar di Aula Kelurahan Jati Rahayu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (29/7/2020). Pihak kelurahan menyediakan fasilitas ruang belajar ber-AC dan wifi gratis bagi siswa. Tujuannya untuk membantu siswa yang selama ini sulit memenuhi paket kuota internet untuk belajar sekolah.
(Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyoroti pembangunan infrastruktur telekomunikasi masih belum merata di Indonesia. Dampaknya, pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.

Kuota internet gratis Kemendikbud melalui operator seluler telah disalurkan kepada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa, guru, mahasiswa, dan dosen untuk menunjang kebutuhan belajar online. Bantuan tersebut dijadwalkan berlangsung tiap bulan sejak September sampai Desember 2020.

Sementara itu, Kementerian Kominfo mengakui bahwa sampai saat ini 12.548 desa dan kelurahan dari 83.28 desa dan kelurahan di Indonesia, belum ada sinyal 4G. Ketiadaan akses internet di 12.548 desa dan kelurahan itu, tentunya jadi hambatan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh memanfaatkan jaringan internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kuota belajar itu bagus, jadi subsidi pemerintah untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh untuk guru-guru, siswa juga. Cuma posisinya tidak semua Indonesia terjangkau internet, ada 12 ribu desa yang merupakan area blankspot," ujar Ketua APJII Jamalul Izza, Rabu (30/9/2020).

"Ini menjadi pekerjaan rumah untuk menghadirkan akses internet di 12 ribu desa tersebut. Bagaimana (pakai) kuota belajar, akses internetnya saja nggak ada. Jadi, ini jadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan bagaimana daerah-daerah tersebut bisa terjangkau," ucapnya menambahkan.

Kementerian Kominfo sendiri tengah menyiapkan roadmap pembangunan akses internet 4G di 12.548 desa dan kelurahan tersebut. Menkominfo Johnny G Plate menyebutkan pembangunan infrastruktur itu akan dimulai tahun 2021 dan diharapkan bisa rampung pada tahun 2022.

Diberitakan sebelumnya, bantuan kuota belajar tersebut mulai disalurkan pada 22 September kemarin yang nantinya akan berakhir pada 30 November 2020. Pemerintah melalui Kemendikbud berjanji ada empat bulan yang akan disubsidi kuotanya.

Besar kuota internet gratis untuk PAUD sebesar 20 GB per bulan, di mana bila dirinci 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB. Untuk pelajar dari jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan kuota internet gratis 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.

Sementara untuk kuota internet gratis bagi pendidik PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh 42 GB per bulannya. Secara detail, 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.

Sedangkan, kuota internet gratis mahasiswa dan dosen sama-sama mendapatkan 50 GB per bulan yang mana rinciannya 5 GB untuk umum dan 45 GB kuota belajar.

Kuota internet pada bulan pertama dan kedua berlaku 30 hari sejak diterima oleh pemilik HP. Sedangkan, kuota bulan ketiga dan keempat berlaku selama 75 hari secara bersamaan mulai November 2020.