Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyoroti pembangunan infrastruktur telekomunikasi masih belum merata di Indonesia. Dampaknya, pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.
Kuota internet gratis Kemendikbud melalui operator seluler telah disalurkan kepada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), siswa, guru, mahasiswa, dan dosen untuk menunjang kebutuhan belajar online. Bantuan tersebut dijadwalkan berlangsung tiap bulan sejak September sampai Desember 2020.
Sementara itu, Kementerian Kominfo mengakui bahwa sampai saat ini 12.548 desa dan kelurahan dari 83.28 desa dan kelurahan di Indonesia, belum ada sinyal 4G. Ketiadaan akses internet di 12.548 desa dan kelurahan itu, tentunya jadi hambatan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh memanfaatkan jaringan internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kuota belajar itu bagus, jadi subsidi pemerintah untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh untuk guru-guru, siswa juga. Cuma posisinya tidak semua Indonesia terjangkau internet, ada 12 ribu desa yang merupakan area blankspot," ujar Ketua APJII Jamalul Izza, Rabu (30/9/2020).
"Ini menjadi pekerjaan rumah untuk menghadirkan akses internet di 12 ribu desa tersebut. Bagaimana (pakai) kuota belajar, akses internetnya saja nggak ada. Jadi, ini jadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan bagaimana daerah-daerah tersebut bisa terjangkau," ucapnya menambahkan.
Kementerian Kominfo sendiri tengah menyiapkan roadmap pembangunan akses internet 4G di 12.548 desa dan kelurahan tersebut. Menkominfo Johnny G Plate menyebutkan pembangunan infrastruktur itu akan dimulai tahun 2021 dan diharapkan bisa rampung pada tahun 2022.