Beberapa BTS atau menara telekomunikasi di Belanda dibakar oleh sekelompok orang. Pelakunya diduga kuat adalah mereka yang menentang jaringan 5G terkait isu membahayakan kesehatan dan privasi pengguna.
Menara BTS yang berlokasi di Rotterdam, Liessel, Beesd dan Nuenen rusak parah karena api. Hal itu disesalkan lantaran saat ini, akses telekomunikasi sangat dibutuhkan di tengah pandemi virus Corona.
"Para operator melakukan segalanya untuk menjaga jaringan mobile tetap berjalan di masa sulit ini," kata Rob Bongelaar, Direktur The Money Foundation yang mengawasi penggantian menara BTS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketersediaan infrastruktur digital andal itu penting. Koneksi amat dibutuhkan di rumah sakit dan tempat perawatan dan mereka malah sengaja membakar. Ini tidak bisa diterima," cetusnya, dikutip detikINET dari Deutsche Welle seperti dilihat Senin (13/4/2020).
Belum disebut siapa pelakunya, tapi dicurigai beberapa kelompok yang tidak setuju digelarnya jaringan 5G. Mereka termakan kabar yang menyebutkan bahwa gelombang radio 5G dapat membahayakan kesehatan.
Pada Januari silam, ratusan orang menggelar demonstrasi menentang jaringan 5G di Kota Amsterdam. Penerus jaringan 4G itu memang belum diluncurkan di Belanda, tapi sudah semakin dekat waktunya dengan jadwal bulan Juni mendatang dilakukan lelang spektrum.
Sebelumnya sejumlah tower 5G di Inggris juga dibakar dalam isu berbeda, yaitu karena hoax yang mengatakan bahwa 5G menyebabkan virus corona. Setidaknya ada tiga tower yang dibakar di kawasan Merseyside dan Birmingham.
Saat memberikan update terbaru tentang virus corona di Inggris, Menteri Kantor Kabinet Michael Gove langsung mengatakan bahwa hal ini merupakan hoax yang berbahaya."Itu hanya omong kosong, omong kosong yang berbahaya," tegas Gove.
(fyk/fay)