Namun kini pemerintah sedang menjalankan aturan baru soal registrasi kartu prabayar menggunakan nomor KTP dan kartu keluarga (KK). Dengan aturan itu diharapkan kebiasaan pakai-buang di masyarakat akan berkurang.
Sementara itu operator selular Smartfren mempercayai bahwa kebiasaan itu bisa juga dikurangi dengan memberikan harga data yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang itu kan SP (starter pack) diisi dengan banyak data dan itu murah, kalau top up mahal. Kita membalikkan situasi itu supaya mendidik konsumen jangan membuang-buang nomor. Jadi nomor cukup sekali registrasi secara benar, kemudian kalau sudah habis isi ulang pakai voucher," ujar Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim, Senin (19/2/2018).
Djoko juga mengungkap bahwa kebiasaan bergonta-ganti nomor selama ini merupakan suatu pemborosan. Sehingga dengan adanya voucher murah ini diharapkan bisa memberikan penghematan biaya produksi.
"Kita misalnya 20 juta SP, dikali harga misalnya Rp 5.000 udah Rp 100 miliar. Jadi yang dihemat cukup besar dan itu kita nggak seberapa yang lain bisa lebih," imbuhnya.
Voucher data yang hari ini dirilis Smartfren dijual mulai dari Rp 10.000 dengan benefit kuota 3 GB (1,25 GB kuota utama, 1,75 GB malam, dan chatting 7 hari), dan Rp 30.000 total 8 GB (4 GB utama, 4 GB malam, dan chatting 14 hari).
Sementara ada pula voucher seharga Rp 60.000 dengan total kuota yang disediakan sebesar 16 GB (8 GB kuota utama, 8 GB kuota malam, dan chatting 30 hari). (rou/rou)