Satelit Telkom 1 Rencananya Diganti Telkom 4
Hide Ads

Satelit Telkom 1 Rencananya Diganti Telkom 4

Yudhianto - detikInet
Senin, 28 Agu 2017 14:47 WIB
Ilustrasi satelit (Foto: istimewa)
Jakarta - Telkom sejatinya sudah menyiapkan pengganti Telkom 1. Satelit yang dimaksud adalah Telkom 4.

Menurut Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, satelit Telkom 4 rencananya sudah akan diluncurkan pada pertengahan 2018 mendatang. Nantinya, satelit Telkom 4 direncanakan untuk menempati slot orbit yang ditempati Telkom 1.

"Slot Telkom 1 itu memang sudah kami rencanakan untuk Telkom 4. Rencana meluncur pertengahan 2018 nanti," ujar Alex, di Graha Merah Putih, Jakarta, Senin (28/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengacu pada hasil evaluasi dan konsultsi yang dilakukan dengan Lockhead Martin pada 2014 dan 2016 lalu, satelit Telkom 1 berada dalam kondisi baik dan diklaim dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun ke depan, atau paling cepat sampai 2019 nanti.

Kesimpulan itu didasarkan pada best practice di industri satelit selama ini. Namun prediksi ini rupanya meleset. Pada Jumat (25/8/2017) sekitar pukul 16.51, mulai terjadi anomali pada satelit Telkom 1. Anomali ini mengakibatkan pergeseran pointing antena satelit Telkom 1, sehingga membuat layanan transponder Telkom 1 terganggu.

Satelit Telkom 1, Rencananya Diganti Telkom 4Foto: Yudhianto/detikINET


Telkom bersama Lockhead Martin tengah melakukan investigasi, dan menjalankan prosedur untuk mengecek kesehatan satelit tersebut. Namun Telkom membuka kemungkinan kalau Telkom 1 berpotensi tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.

"Saat ini sedang evaluasi, hasilnya baru beberapa hari ke depan. Tidak tertutup kemungkinan, nanti disimpulkan tidak bisa beroperasi lagi. Maka mulai tanggal 26 sudah antisipasi itu," jelas Alex.

Adapun antisipasi yang dimaksud adalah dengan melakukan migrasi layanan yang tadinya ditangani Telkom 1 ke Telkom 2 dan Telkom 3s. Dalam prosesnya, Telkom akan memprioritaskan kebutuhan strategis negara, disusul publik, kemudian pelanggan Telkom 1.

"Prioritas, pertama untuk kebutuhan strategis, lembaga pemerintah. Kedua yang melayani publik, ketiga pelanggan lainnya," pungkasnya. (rns/rns)