Menurut President Director Lintasarta Arya Damar, teknologi Smart City yang diimplementasikan Lintasarta di Kota Batu antara lain Laporan Masyarakat, Informasi Kota, dan Smart Farming. Teknologi ini akan berkolaborasi dengan Command Center Smart City yang sudah dimiliki oleh Pemkot setempat.
"Lintasarta Smart City memberikan kemudahan informasi dari pemerintah kota kepada masyarakat dan wisatawan dengan Platform Command Center dan aplikasi karya anak bangsa," kata Arya dalam paparannya, Selasa (25/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Smart Farming, memungkinan petani khususnya di kota Batu dapat berinteraksi dengan pemerintah daerah dan para ahli pertanian, sehingga diharapkan pengetahuan para petani akan meningkat, serta membantu petani lokal untuk memasarkan langsung hasil panennya kepada calon pembeli.
Arya menjelaskan, Lintasarta memiliki platform Smart City yang berbasis cloud yang memungkinkan pemerintah daerah membuat, mengembangkan, melakukan uji coba, dan mengelola aplikasi tanpa perlu berinvestasi infrastruktur seperti storage, server, operating system, dan middle ware.
Kelebihan lainnya, pada platform Smart City yang disediakan, semua aplikasi sudah terintegrasi dan tidak berdiri sendiri-sendiri. "Implementasi solusi Smart City dapat dimulai secara cepat hanya kurang dari seminggu, tidak perlu berbulan-bulan," ujarnya.
Arya menambahkan, aplikasi yang telah dibuat juga dapat direplikasi dan dibagikan kepada pemerintah daerah lainnya, sehingga tidak perlu membuat aplikasi baru untuk di setiap daerah. Hal ini akan mendukung percepatan implementasi Smart City di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Sehingga, dari berbagai Smart City ini, Indonesia bisa menjadi Smart Nation. (rou/rou)