Sebelumnya proyek pembangunan jaringan serat optik tulang punggung itu di wilayah Indonesia bagian barat telah dikerjakan 60%. Sementara sisanya tengah dikebut oleh pemerintah yang dikoordinasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Bila sebelumnya Palapa Ring Paket Barat diharapkan selesai pada tahun 2018, namun Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa itu bisa lebih cepat lagi proses pembangunannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara menjelaskan Palapa Ring adalah membangun bagaimana memastikan pada tahun 2019 itu semua ibu kota kotamadya dan kabupaten seluruh Indonesia terhubung akses internet kecepatan tinggi.
"Itu konsepnya, karena sekarang ini baru 400-an ibu kota kabupaten kotamadya yang punya akses internet kecepatan tinggi. Karena Indonesia itu semuanya, bukan 400-an ibu kota kabupaten kotamadya," ungkapnya.
Sebab masih ada kesenjangan digital antara Indonesia di wilayah barat dengan timur dilihat soal kecepatan akses internetnya. Dikatakan Rudiantara bila di daerah barat Indonesia masih bisa merasakan koneksi 3 Mbps, maka daerah Ambon sampai Papua kecepatan internetnya sekitaran 300 Kbps.
"Tapi mereka (Indonesia timur) membayar per megabitnya lebih mahal. Sudah lemot, mahal lagi. Makanya 2019 perbedaan akses internet untuk ibu kota kabupaten seluruh Indonesia sama, begitu juga harganya," tutur Rudiantara.
"Bila Menteri ESDM punya konsep sama per liternya, Menteri Perhubungan dengan tol laut untuk mengangkut barang dan manusia, maka (Menkominfo punya) Palapa Ring sebagai tol informasi," ucap pria yang disapa Chief RA ini.
(yud/yud)











































