Kesadaran Keamanan Data Pribadi Kuncinya Ada di Anak Muda
Hide Ads

Kesadaran Keamanan Data Pribadi Kuncinya Ada di Anak Muda

Argya Dharma Maheswara - detikInet
Senin, 04 Sep 2023 16:45 WIB
Cina Sahkan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi Pengguna Internet
Ilustrasi (Foto: DW News)
Jakarta -

Kepedulian untuk urusan keamanan data pribadi masih rendah di Indonesia. Tapi, generasi muda bisa jadi kuncinya.

Konsultan keamanan siber TEHTRIS asal Prancis, Laurent Oudot melihat potensi generasi muda Indonesia dalam meningkatkan kesadaran akan keamanan data di masyarakat.

Hal ini disampaikan Laurent Oudot kepada detikINET di sela-sela acara Indonesia Security Forum di Jakarta, beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia yang punya bonus demografi generasi muda bisa menjadi faktor meningkatnya kesadaran akan keamanan siber khususnya perlindungan data pribadi. Menurut Laurent, generasi muda cocok untuk memberi pengaruh pada masyarakat.

"Karena generasi muda Indonesia sangat banyak, saya pikir itu keuntungan. Piramida penduduk Indonesia sangat bagus. Anak muda cocok untuk memberi edukasi," ungkap Laurent.

ADVERTISEMENT

Edukasi yang dapat dilakukan oleh anak muda dapat berupa pengetahuan dasar yang meningkatkan kewaspadaan terhadap perlindungan data pribadi. Seperti rasa skeptis terhadap tautan yang tidak jelas asalnya dan banyak beredar di media sosial seperti Whatsapp, Instagram dan Twitter.

"Edukasi sederhananya seperti jangan mengklik link sembarangan di Whatsapp atau media sosial, itu dapat meningkatkan kesadaran akan keamanan. Saya optimistis dengan kondisi ini. Indonesia beruntung," jelasnya kepada detikINET.

Selain itu, event edukasi tentang keamanan dan perlindungan data pribadi juga mesti digalakkan dan dipelopori anak muda.

"Untuk kesadaran keamanan data, mungkin bisa dimulai dari event-event bertemakan keamanan data," kata Laurent.

Peran Media dan Tahun Politik

Selain anak muda, Laurent menganggap kesadaran akan keamanan dan perlindungan data bisa dipelopori oleh media yang ada di Indonesia. Langkahnya dengan memperbanyak artikel tentang pentingnya data pribadi.

"Media juga punya peran penting. Media bisa membantu sebuah negara, contohnya membuat artikel tentang cyber security di Indonesia atau kawasan. Itu dapat membantu Indonesia agar lebih aman," katanya.

Masuknya Indonesia ke tahun politik di 2024 juga dapat dijadikan momen untuk membicarakan keamanan data. Menurutnya, sebuah negara akan rawan atas serangan siber dan kebocoran data menjelang pemilu. Maka dari itu, pengangkatan isu keamanan data menjelang pemilu dapat menjadi momen khusus.

"Di negara saya, ketika pemilu memang kami sangat melindungi data politisi dari operasi mata-mata di ponsel maupun komputer mereka. Saya harap di Indonesia tahun depan juga seperti itu, itu momen bagus untuk membicarakan keamanan data," jelasnya.

Keamanan Siber di Indonesia

Dia juga menilai bahwa sebenarnya keamanan siber di Indonesia masih relatif aman, walau begitu Indonesia tidak boleh lengah mengingat Indonesia adalah negara terbesar keempat yang memiliki potensi serangan siber.

"Saya pikir Indonesia masih aman, internetnya juga masih aman, manusianya juga sangat aman," tambahnya.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(fay/rns)