Pemerintah Belanda menangkap seorang hacker karena mempunyai dan berusaha menjual data pribadi warga negara Austria.
Tak main-main jumlah data pribadi yang ia pegang, hampir semua data pribadi warga negara Austria per Mei 2020 ia pegang, sekitar sembilan juta data set, atau hampir sama dengan jumlah populasi Austria.
Hacker yang tak disebut namanya ini ditangkap pada November 2022 lalu di apartemennya di Amsterdam, Belanda. Ia sebenarnya sudah dijadikan target oleh polisi di berbagai negara, karena ia juga menjajakan data warga Italia, Belanda, serta Kolombia.
Namun penangkapan hacker berusia 25 tahun ini baru diumumkan sekarang agar tak mengganggu proses penyidikan yang mereka lakukan, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Minggu (29/1/2023).
Pihak berwenang menyebut hacker ini menjajakan dagangannya itu di forum online. Data yang ia jual itu antara lain berisi data registrasi warga negara, yang berisi info penting yang harus dilaporkan warga negara ke pihak berwajib.
Isinya antara lain nama lengkap, alamat, dan tanggal lahir, dan untungnya tidak berikut data finansial. Keaslian data ini sudah dipastikan oleh polisi.
"Karena data ini tersedia secara bebas di internet, datanya harus diasumsikan, baik sebagian atau keseluruhan, sudah jatuh ke tangan kriminal," kata polisi setempat.
Tak bisa dipastikan apakah data yang dijual oleh hacker ini sudah pernah dibeli oleh orang lain atau belum.
Simak Video "Polri: Masyarakat Jangan Ikuti Perbuatan Bjorka dalam Menyebar Data!"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)