Hacker China Disebut Bakal Ganggu Pemilu Amerika
Hide Ads

Hacker China Disebut Bakal Ganggu Pemilu Amerika

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 10 Agu 2020 16:06 WIB
Hacker Rusia Berhasil Membobol Jaringan Komunikasi Pemerintah Jerman
Hacker China Disebut Bakal Ganggu Pemilu Amerika (Foto: DW News)
Jakarta -

Hacker China disebut menjadikan infrastruktur Pemilu Amerika Serikat sebagai target. Hal ini diutarakan oleh Robert O'Brien, National Security Adviser AS.

"Mereka ingin melihat Presiden kalah. China, sama seperti Rusia dan Iran, mereka melakukan serangan cyber, phishing, dan sejenisnya ke infrastruktur pemilu kami, ke situs dan sejenisnya," ujar O'Brien dalam acara 'Face The Nation'.

Menurutnya ini adalah ancaman serius, karena para hacker itu tak cuma mengincar situs pemerintahan, melainkan juga menjalankan aksi propaganda lewat berbagai media, seperti TikTok, Twitter, dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menjelaskan kenapa ada aksi serangan cyber seperti ini, yang menurutnya, terjadi karena Presiden Trump punya banyak musuh. Terutama karena dia berlaku lebih keras ke China dibanding presiden-presiden AS sebelumnya.

"Baik itu hacker China, Rusia, ataupun Iran, kami tak akan tinggal diam," tambahnya dalam wawancara TV pertamanya setelah ia sembuh dari virus Corona.

ADVERTISEMENT

O'Brien pun memastikan akan ada konsekuensi bagi negara-negara yang mencoba mengganggu pemilu AS tersebut, demikian dikutip detikINET dari NYPost, Senin (10/8/2020).

"Kami tak akan membiarkan negara lain memutuskan siapa yang akan menjadi presiden kami selanjutnya. Itu sangat keterlaluan," jelas O'Brien.

Pemerintahan Trump sebelumnya juga sudah mewanti-wanti Rusia untuk tak ikut campur dalam pemilu AS. Padahal, laporan dari Office of the Director of National Intelligence menyebut pemerintahan Rusia disebut bakal melemahkan Joe Biden dan mendukung kampanye Trump.

Pemerintah China sendiri secara konsisten menolak tudingan pemerintah AS tentang serangan hacker China ke sejumlah perusahaan AS, politisi, atau badan pemerintahan.

"Pilpres AS adalah masalah internal mereka, kami tak tertarik untuk ikut campur," ujar Menteri Luar Negeri China Geng Shuang pada April lalu.




(asj/fay)