Website Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) kini under maintenance setelah dikerjai hacker. Ini jadi peringatan agar pemerintah membenahi keamanan siber.
"Seharusnya ini bisa menjadi pembelajaran yang baik, khususnya Seskoad yang notabene menjadi tulang punggung pertahanan Indonesia," kata pengamat keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya kepada detikINET, Sabtu (25/7/2020).
Kejadian ini menurut Alfons perlu menjadi catatan penting bagi pemerintah. Konsep pertahanan bukan sebatas fisik, tapi juga virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah mesti memastikan kalau semua situs resmi pemerintahan baik sipil, apalagi militer, harus kebal dari serangan hacker. Jangan sampai kejadian yang menimpa website Seskoad terulang lagi.
"Sekarang masalah kedaulatan bukan hanya sebatas fisik tetapi sudah virtual. Malah sekarang perang yg sebenarnya lebih kepada perang virtual dan bukan perang fisik," kata dia.
Alfons memberi contoh, negara kuat seperti China dan Amerika sudah memberi perhatian kepada kekuatan virtual. Artinya keamanan siber tidak bisa ditunda-tunda lagi oleh pemerintah. Alfons pun usul, Seskoad sudah saatnya diisi dengan generasi yang lebih terbiasa dengan ranah siber.
"Mungkin ada baiknya juga generasi lebih muda diberikan ruang lebih besar saat ini, dan angkatan yang sudah lebih senior memberikan tempat lebih besar bagi generasi yang lebih muda dan lebih tanggap terhadap perubahan di ranah cyber saat ini," pungkasnya.
Baca juga: Bukti Lucu Kucing Punya Tubuh Lentur |
Hingga pagi ini, situs Seskoad masih belum bisa diakses. Sebelumnya pada Jumat (24/7) terjadi serangan oleh hacker dengan melakukan deface menjadi tampilan hitam dan bintang-bintang. Kemudian website ini dalam status under maintenance.
Pelaku diduga Alfons memanfaatkan celah keamanan yang ada. detikcom masih berusaha menghubungi Puspen TNI terkait kejadian terkait keamanan siber ini.
Seskoad adalah lembaga pendidikan tertinggi milik TNI AD yang ada di Bandung. Sekolah yang didirikan tahun 1951 ini bertujuan untuk mendidik para perwira menengah, sebelum menduduki jabatan yang lebih tinggi lagi.
(fay/fay)