Ada Spyware, Perlu Berhenti Pakai WhatsApp Call?
Hide Ads

Ada Spyware, Perlu Berhenti Pakai WhatsApp Call?

Kris Fathoni W - detikInet
Rabu, 15 Mei 2019 17:15 WIB
Foto: Dok. REUTERS/Thomas White/File Photo
Jakarta - Sebuah spyware bisa masuk ke ponsel lewat WhatsApp Call, dengan memanfaatkan celah yang ada di WhatsApp. Apa perlu berhenti dulu pakai telepon WhatsApp?

Pengguna WhatsApp, yang tercatat mencapai sekitar 1,5 miliar orang di dunia, sangat mungkin sudah familiar dengan fitur WhatsApp call. Boleh jadi pula pengguna WhatsApp justru lebih sering akrab dengan fitur berbasis koneksi data itu ketimbang telepon biasa.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, seperti sedang ramai diberitakan, sebuah spyware bisa menyusup masuk ke ponsel pengguna via WhatsApp call dengan memanfaatkan celah yang ada pada aplikasi WhatsApp.

Saking canggihnya spyware tersebut, WhatsApp Call yang tak dijawab pun tetap bisa membuat spyware tersebut menjangkit. Ngerinya lagi, telepon tak terjawab alias missed call itu pun bisa hilang dari log WhatsApp.




Spyware ini juga disebut dapat mencuri akses ke sejumlah sensor di smartphone, seperti kamera dan mikrofon, selain juga akses ke informasi pribadi. Semua itu terjadi lewat sebuah WhatsApp Call.

Jadi, apa perlu berhenti memakai telepon WhatsApp? Tidak juga. Setidaknya ada beberapa alasan, termasuk alasan yang juga sudah dijelaskan di atas.




Yang pertama, seperti telah disebutkan, seorang pengguna WhatsApp tetap bisa terjangkit spyware ini walaupun tak sedang memakai WhatsApp Call. Artinya, berhenti memakai telepon WhatsApp pun tak menjamin bakal aman.

Kedua, WhatsApp pada dasarnya juga sudah menambal celah yang ada di aplikasinya. Hal itu membuat pengguna yang telah melakukan pembaruan mestinya lebih aman dari kemungkinan disusupi spyware.

Selain itu, menurut Cek Fakta di IndianExpress.com, kerentanan ini pada dasarnya digunakan dalam usaha mencuri data dari ponsel dan tidak memperlihatkan kemampuan untuk mengintersep komunikasi telepon yang terenkripsi. Sambungan WhatsApp Call, yang terenkripsi, juga disebut tidak akan tersimpan pada perangkat (smartphone) sehingga kemungkinan pencurian data pada skenario semacam ini pun sulit terjadi.




(krs/rns)