Tingginya pertumbuhan aplikasi seiring dengan ancaman yang mengintainya. Tak mengejutkan kalau produsen keamanan seperti F5 mulai memberikan perhatian serius.
Menurut Adam Judd, SVP Sales APAC F5, saat ini semakin banyak aplikasi yang bermunculan dan memberikan ancaman baru bagi penggunanya. Terutama ketika pengguna tiap kali melakukan update, artinya ada ancaman baru yang mengintai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi ditambahkan Judd, kebanyakan aplikasi menggunakan jalur cloud, di mana tak ada perimeter yang benar-benar melindungi. "Oleh karenanya kami menghadirkan web application firewall," imbuhnya.
Sementara itu ditambahkan Kuna Cillan Nalappan, Senior Director Marketing APAC F5, industri juga disebut mulai memiliki kesadaran yang tinggi terhadap transformasi digital. Sehingga tak sedikit perusahaan yang mulai mengikuti pasar dan membuat aplikasinya sendiri.
"Sekarang semua produk punya aplikasi, misalnya Starbucks, Uniqlo, dan lain-lain," jelasnya.
Di sisi lain, industri juga mulai meninggalkan infrastruktur monolitik di mana semua solusi berada dalam satu sistem yang besar. Cara ini, meski efektif dan cepat, namun memberi kesulitan tersendiri di faktor skalabilitas atau pengembangan bisnis.
Pasalnya ketika diputuskan adanya pengembangan, akan berdampak pada infrastruktur yang telah terbentuk.
Saat ini, dijelaskan Nalappan, perusahaan mulai banyak yang melirik metode yang disebutnya sebagai Micro Service. Dengan cara ini, perusahaan menjadikan penggunaan cloud sebagai faktor penting. Jadi tiap-tiap solusi yang digunakan bisa dibilang terpisah-pisah, namun terintergrasi satu sama lain.
"Sehingga gampang melalukan scaling (pengembangan โred), ketika terjadi peningatan jumlah pengguna, dan (kalau ada kebutuhan) lain-lain," ujarnya. "(Solusi) Kami juga bisa mendukung keamanan untuk tiap solusi (yang ada di cloud)," pungkas Nalappan. (rou/rou)