Menurut Yahoo, laporan tersebut tidak akurat dan menyesatkan. "Pemindaian email yang disebut dalam artikel tersebut tak ada dalam sistem kami," tulis Yahoo dalam keterangannya, dikutip dari Engadget, Kamis (6/10/2016).
Sebelumnya, Reuters menyebut Yahoo memata-matai email penggunanya untuk memenuhi perintah dari lembaga intelijen pemerintah Amerika Serikat. Aksi ini dilakukan Yahoo sejak 2015 lalu dengan membuat program khusus untuk 'menyaring' konten dari setiap email yang masuk ke akun penggunanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dua orang mantan karyawan Yahoo, keputusan CEO Yahoo Marissa Mayer untuk mengikuti perintah pemerintah AS ini membuat sejumlah eksekutif senior Yahoo marah. Kemarahan ini kemudian diikuti pengunduran diri chief information security officer Yahoo Alex Stamos pada Juni 2015. (asj/ash)











































