Ini Sebabnya Astronaut Susah Jalan Usai Pulang dari Luar Angkasa
Hide Ads

Ini Sebabnya Astronaut Susah Jalan Usai Pulang dari Luar Angkasa

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 18 Agu 2024 05:45 WIB
An CG astronaut in a modern space suit, connected to a tethered lifeline floats in deep space and looks at the lights of planet earth as the sun rises. Distant stars and galaxies are visible in the background. Credit: NASA https://earthobservatory.nasa.gov/images/79790/city-lights-of-asia-and-australiaand ESO for background images.
Ilustrasi Bumi dan Astronaut. Foto: Getty Images/iStockphoto/peepo
Jakarta -

Kalau kamu suka melihat misi ke luar angkasa, pasti sudah tak asing melihat momen di mana astronaut dipapah untuk berjalan setelah menginjakkan kaki. Sebenarnya, kenapa astronaut tidak bisa berdiri tegak setelah dari misi luar angkasa?

Menurut ahli astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, ada beberapa risiko yang dialami astronaut setelah terlalu lama berada di luar angkasa.

"Dulu memang, misi Apollo dan lainnya itu, memang banyak bermasalah dengan otot yang menjadi lemah. Kalau kita lihat astronaut-astronaut zaman generasi awal, dulu ketika mendarat itu pasti dipapah karena tidak ada kekuatan otot," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu (14/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelahnya dilakukan beberapa penelitian untuk menghindari masalah tersebut. Misalnya, ada beberapa latihan yang dilakukan untuk melatih kekuatan otot di kondisi tanpa bobot atau mikrogravitasi.

"Mereka tetap harus melakukan latihan-latihan, jadi kaki ini harus digerakkan dan ada alat supaya otot terus bergerak," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain kekuatan otot, masalah yang sering terjadi pada astronaut juga berkaitan dengan peredaran darah. Ini dikarenakan tidak adanya gravitasi, padahal gaya gravitasi berperan besar dalam bagaimana jantung mengatur tekanan darah.

"Tetapi saya kira, sudah ada teknik-teknik yang dikembangkan sehingga sirkulasi darah bisa diupayakan normal. Jadi ketika kembali ke Bumi, tidak terlalu banyak perubahan aspek dalam sirkulasi darah," ungkap Djamal.

Di samping kelemahan otot dan masalah peredaran darah, Djamal menyebut masalah kekuatan tulang juga jadi risiko para astronaut. Ini terbukti dari studi tentang pengeroposan tulang pada 17 astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Studi tersebut menemukan kepadatan tulang astronaut yang mereka teliti mengalami penurunan.

Wah, wah, risiko jadi astronaut nggak main-main ya, detikers.




(ask/fay)