Seorang arsitek mengungkapkan ambisinya untuk membangun 'lift luar angkasa' yang mampu mengangkut manusia ke antariksa. Bukan hanya ambisius, ide ini terdengar gila bagi sebagian besar orang.
Lift luar angkasa yang diberi nama Ascensio ini, terdiri dari kabel panjang yang mengikat asteroid yang terperangkap dalam orbit geosynchronous ke platform terapung di Bumi. Desain struktur bangunan ini merupakan gagasan Jordan William Hughes yang berbasis di Barrow, Alaska.
Dikutip dari The Sun, sang arsitek mengklaim bahwa rancangannya, yang akan menghubungkan Bumi dengan satelit yang mengorbit, akan menjadi infrastruktur pokok perjalanan masa depan menuju bintang-bintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jordan baru-baru ini mendapatkan suntikan dana sebesar 8.600 poundsterling (sekitar Rp 170,3 juta) sebagai hadiah dari Jacques Rougerie Foundation. Ia bermaksud menggunakan uang tersebut sebagai modal untuk mengembangkan rencana ambisiusnya membangun Ascensio.
Cara kerja lift luar angkasa
Menurut Jordan, cara kerja lift ini adalah dengan menggunakan drone yang akan mengangkut penumpang naik turun di atas kabel seperti kereta api di rel. Lift ini membawa orang dan kargo keluar masuk atmosfer Bumi.
Lift ini berkapasitas total enam penumpang untuk setiap perjalanan, terdiri dari tiga untuk menampung manusia dan berisi oksigen, serta tiga lainnya untuk menyimpan kargo. Begitu penumpang tiba di stasiun luar angkasa yang terletak 36.000 km di atas Bumi, mereka dapat memperluas pengalaman mereka di ruang angkasa.
"Anda sudah berada di luar angkasa sejak saat itu, dan Anda bisa pergi ke mana pun yang Anda inginkan. Ini akan menjadi pengalaman luar biasa dan sekali seumur hidup," kata Jordan.
Garis besar rancangan arsitekturnya dilengkapi dengan kolam renang, jalan setapak tanpa gravitasi, dan pemandangan Bumi di bawah. "Ini bukan proyek yang hanya berbasis visual," ujarnya.
"Saya suka menciptakan gambar yang sangat indah dan ruang yang menarik, itulah yang saya lakukan, namun kompetisinya lebih banyak mengenai penelitian dan pengembangan, mencoba menciptakan desain holistik yang benar-benar berhasil," sebutnya.
Salah satu hal paling menarik dari paket rancangan lift luar angkasa yang dibuat Jordan adalah harganya yang diklaim terjangkau. Sebagai perbandingan, saat ini, meluncurkan roket Falcon 9 sejauh 460 km ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menelan biaya 53 juta poundsterling (sekitar Rp 1,049 triliun).
"Saat ini roket untuk mengangkut sesuatu ke luar angkasa berharga jutaan dolar per pon. Elevator luar angkasa, dalam jangka panjang, seharusnya bisa menurunkan biaya tersebut hingga beberapa dolar per pon," yakinnya.
Meskipun masih ada sejumlah kendala teknis yang harus diatasi, termasuk kebutuhan akan material baru, Jordan sangat bersemangat bahwa suatu hari rencananya akan membuahkan hasil. "Dalam kaitannya dengan pandangan umat manusia terhadap masa depan, saya pikir ini realistis. Saya pikir itu perlu," katanya.
"Saya sangat berharap kita bisa melihat beberapa arsitektur luar angkasa menakjubkan yang kita lihat dalam fiksi ilmiah. Tetapi agar hal itu menjadi kenyataan, kita memerlukan cara berbeda dalam melakukan sesuatu. Itulah keseluruhan kekuatan pendorongnya," pungkasnya.
(rns/rns)