Makam Bidan Yesus Ungkap Keberadaan Harta Karun
Hide Ads

Makam Bidan Yesus Ungkap Keberadaan Harta Karun

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 19 Des 2023 15:30 WIB
Makam Salome
Makam Bidan Yesus Ungkap Keberadaan Harta Karun. Foto: Israel Antiquities Authority (IAA)
Jakarta -

Makam Salome yang baru-baru ini ditemukan, mengungkap keberadaan harta karun lain dalam proses penggaliannya di sebuah gua pemakaman yang terletak di hutan Yerusalem. Makam ini menyimpan artefak dan reruntuhan yang berasal dari abad kedelapan hingga kesembilan.

Salome dalam tradisi Kristen adalah bidan dari Betlehem yang melahirkan Yesus. Menurut Israel Antiquities Authority (IAA), gua pemakaman tersebut kemungkinan berusia lebih dari dua ribu tahun.

Ukiran dalam bahasa Yunani dan Siria kuno menyebutkan 'Salome, yang merupakan bidan Maria', sehingga memberikan bukti jelas bahwa gua tersebut sebenarnya milik Salome.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehubungan dengan hal ini, IAA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, dilihat dari salib dan lusinan prasasti yang terukir di dinding gua pada periode Bizantium dan Islam Awal, kapel tersebut didedikasikan untuk Salome yang suci.

Perampok makam, yang memindahkan sarkofagus, menemukan makam tersebut pada tahun 1982, dan penggalian resmi di gua tersebut awalnya dimulai dua tahun kemudian.

ADVERTISEMENT

Bukti Salome bidan kelahiran Yesus

Menurut Perjanjian Baru, Yakobus adalah putra Yusuf, meskipun ada juga berbagai teori lain mengenai hal ini. Beberapa orang berpendapat bahwa Yakobus sebenarnya adalah putra dari istri pertama Yusuf, Asenath, seorang wanita bangsawan Mesir.

Protoevangelium Yakobus, sebuah teks kuno non-kanonik abad kedua menceritakan peran Salome sebagai bidan pada kelahiran Kristus. Hal ini umumnya didukung oleh kitab suci Kristen yang berbunyi:

Dia tidak percaya bahwa dia diminta untuk melahirkan bayi perawan, dan tangannya menjadi kering dan baru sembuh ketika dia memegang buaian bayi tersebut.

Dan bidan keluar dari gua dan Salome menemuinya. Dan dia berkata kepadanya: Salome, Salome, ada pemandangan baru yang ingin kuberitahukan padamu.

Seorang perawan telah melahirkan, sesuatu yang tidak diizinkan oleh kodratnya. Dan Salome berkata: Demi Tuhan, Allahku, yang hidup, jika aku tidak mencoba dan membuktikan sifatnya, aku tidak akan percaya bahwa seorang perawan telah melahirkan.

Arkeolog IAA Zvi Firer berkata, "Nama Salome (atau dalam bahasa Ibrani: Shalom atau Shlomit) adalah nama umum Yahudi pada periode Bait Suci Kedua, dan juga dikenal di keluarga Hasmonean dan Herodian."

Nama Salome disebutkan beberapa kali setelahnya dalam kitab suci, dan Maria memberi tahu Salome untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang Yesus sampai dia memasuki Yerusalem.

Konsepsi Maria juga diriwayatkan dalam Injil, begitu pula masa kecilnya, dan perjalanan ke Betlehem. Ada juga detail tentangYesussaat masih kecil.

Secara keseluruhan, ada sekitar seratus tiga puluh manuskrip berbahasa Yunani yang berkaitan dengan Injil Yakobus. Kebanyakan berasal dari abad kesepuluh atau setelahnya.

Terungkap harta karun

Meskipun gua pemakaman tersebut diketahui, halaman depannya yang rumit dengan harta karun tetap tersembunyi selama lebih dari dua ribu tahun. Ratusan lampu baik utuh maupun pecah ditemukan di halaman depan, membuktikan bahwa gua tersebut adalah tempat peribadatan.

Kami yakin para peziarah akan datang ke sini, menyewa lampu minyak, melaksanakan sembahyang di dalam, dan melanjutkan perjalanan. Ini seperti kita di zaman sekarang pergi ke makam seorang rabi yang dihormati dan menyalakan lilin di sana," sebut Firer mengomentari penemuan ini.

Pintu masuk menuju gua dan kapel bagian dalam terlihat. Sebuah makam terdiri dari beberapa ruangan dengan beberapa ceruk pemakaman yang dipahat dari batu dan kotak batu yang rusak. Ini membuktikan adanya praktik penguburan ala Yahudi kuno.

Pelataran ini luasnya sekitar 3.767 kaki persegi dan dikelilingi oleh dinding batu ashlar, yang merupakan batu-batu individual yang dibentuk menjadi bujur sangkar. Beberapa dari kotak ini diukir dengan desain tumbuhan dekoratif yang halus, termasuk mawar, delima, dan vasacanthus, yang semuanya juga merupakan ciri khas Yahudi.

Menurut arkeolog IAA, lantai mosaik yang pernah menghiasi halaman depan gua juga ditemukan selama penggalian. Seorang juru bicara IAA melaporkan bahwa halaman depan dan gua membuktikan bahwa makam tersebut milik sebuah keluarga Yahudi yang kaya. Mereka menginvestasikan banyak upaya untuk mempersiapkan gua tersebut.

"Patut dicatat bahwa halaman yang mengarah ke gua pemakaman biasanya dipahat dari batu dan tidak dibangun secara rumit dari batu ashlar seperti halaman depan ini," tambah juru bicara tersebut.

Meskipun tradisi penguburan Yahudi di osuarium batu sudah terkenal, fakta bahwa gua ini beradaptasi ,dengan menjadi kapel Kristen cukup mengejutkan sekaligus menarik.




(rns/rns)