Geger Harta Karun Super Langka Terbesar Ditemukan di Eropa
Hide Ads

Geger Harta Karun Super Langka Terbesar Ditemukan di Eropa

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 13 Jan 2023 12:50 WIB
Indonesia disebut memiliki 512 titik harta karun yang tersebar di tambang timah. Harta karun ini disebut-disebut mempunyai nilai investasi yang sangat besar dan dunia pun sedang berlomba-lomba mencarinya.
Penambangan logam tanah jarang. Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Logam yang disebut rare earth atau tanah jarang, sangat penting perannya dalam pembuatan benda elektronik sampai pesawat terbang dan persenjataan, hingga dianggap harta karun. Logam ini sangat langka sehingga ketika ditemukan di Swedia, kegegeran terjadi sampai Eropa.

Dikutip detikINET dari BBC, tidak ada tanah jarang yang ditambang di Eropa saat ini dan China menjadi penghasil yang besar. Sekitar 98% logam tanah jarang yang digunakan di Uni Eropa pada tahun 2021 diimpor dari Tiongkok.

Nah, lebih dari satu juta ton logam tanah jarang dilaporkan telah ditemukan di ujung utara Swedia. Meski besar, jumlah itu sebenarnya hanya sedikit dibanding persediaan 120 miliar ton tanah jarang di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilah tanah jarang mengacu pada grup 17 elemen yang digunakan untuk membuat produk dan infrastruktur yang semakin penting bagi kehidupan sehari-hari. Logam ini dapat ditemukan di ponsel, hardisk, kereta api dan penting untuk teknologi hijau termasuk turbin angin dan kendaraan listrik.

Beberapa sangat penting untuk peralatan militer seperti sistem pemandu rudal. Akan tetapi, ekstraksinya sulit dan berpotensi merusak lingkungan. Adapun permintaannya diperkirakan akan meningkat lima kali lipat pada tahun 2030.

ADVERTISEMENT

"Lithum dan tanah jarang akan segera menjadi lebih penting daripada minyak dan gas," kata pejabat Uni Eropa, Thierry Breton tahun lalu.

Menteri Energi Swedia Ebba Busch mengatakan Eropa terlalu bergantung pada negara lain untuk bahan-bahan tersebut sehingga diperlukan perubahan. "Elektrifikasi, swasembada dan kemandirian Eropa dari Rusia dan China akan dimulai di tambang", cetusnya.

Logam tanah jarang yang baru ditemukan itu jelas kabar baik bagi Eropa, namun mungkin butuh waktu 10-15 tahun lagi sebelum bisa dipasarkan. Selain rumit, proses perizinannya memakan waktu karena evaluasi risiko lingkungan.




(fyk/fay)