9 Skenario Kiamat Mengerikan Menurut Sains
Hide Ads

9 Skenario Kiamat Mengerikan Menurut Sains

Tim - detikInet
Senin, 04 Jul 2022 18:24 WIB
Kiamat di Bumi: Mulai dari misi ke bulan, bom atom, senjata nuklir, hingga kecerdasan buatan
9 Skenario Kiamat yakni kehancuran BumiFoto: BBC Karangan Khas
Jakarta -

Skenario kehancuran Bumi atau kiamat kerap digambarkan dalam film-film bertema musibah. Meskipun film hanyalah rekaan, secara sains ada sejumlah kondisi yang bisa mendukung kejadian yang ada dalam adegan-adegan film tersebut.

Dirangkum detikINET dari Science Alert, berikut ini adalah beberapa skenario kiamat berdasarkan sains. Setidaknya, ada sembilan gambaran kehancuran peradaban manusia dari perkiraan ini.

1. Pemanasan global

Pemanasan global dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, kekeringan parah, kelaparan, keruntuhan ekosistem, dan perubahan lain yang membuat Bumi menjadi tempat yang sangat tidak ramah untuk ditinggali. Karena itu, wajar jika banyak ilmuwan yang menggaungkan soal global warming.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Asteroid

Di film fiksi, kerap menunjukkan kehancuran Bumi karena tabrakan dengan asteroid. Secara saintifik, ini memungkinkan. Planet ini pernah dihantam asteroid yang memusnahkan dinosaurus. Sejarah juga mencatat peristiwa Tunguska, yaitu jatuhnya meteoroid yang menghanguskan 2.000 kilometer persegi hutan Siberia pada tahun 1908.

3. Pandemi

Patogen mematikan baru muncul setiap tahun, mulai dari SARS, flu burung , MERS, dan yang sedang kita alami saat ini, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 mematikan yang menelan jutaan jiwa di seluruh dunia. Karena ekonomi global kita yang sangat saling berhubungan, penyakit mematikan dapat menyebar dengan cepat.

ADVERTISEMENT

4. Jamur

"Bumi ini memiliki penyakit jamur amfibi baru yang memiliki efek menghancurkan," kata David Wake, kurator di Museum of Vertebrate Zoology di University of California, Berkeley tentang jamur chytrid yang pernah memusnahkan katak di seluruh Amerika Serikat.

Jamur yang sama fatalnya pada manusia bisa menjadi bencana besar, bahkan meskipun bakteri mematikan dan antibiotik berlimpah. Pasalnya, kita hanya tahu sedikit tentang pengobatan infeksi jamur jika dibandingkan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

5. Rekayasa penyakit

Perang diprediksi tidak lagi berkutat pada saling serang angkat senjata. Ada ancaman lebih serius yang bisa menghancurkan Bumi alias kiamat dengan penyakit yang direkayasa.

Pada 2011, komunitas ilmiah sedunia dibuat berang karena sekelompok peneliti merekayasa versi mutan dari flu burung H5N1 yang dapat ditularkan pada musang dan ditularkan melalui udara. Hasil rekayasa ini memicu kekhawatiran bahwa penyakit mematikan yang sengaja dibuat ini dapat bocor dari laboratorium atau sengaja dilepaskan dan memicu pandemi global.

6. Nuklir

Atau perang dengan memakai nuklir. Para ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) di balik Doomsday Clock atau Jam Kiamat menyebut Bumi masih berada di ambang kiamat pada 2021 akibat potensi perang nuklir, pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perubahan iklim, dan hoax yang merajalela.

7. Kebangkitan robot

Layaknya di film 'The Terminator', mesin pembunuh makin mendekati kenyataan. PBB bahkan sudah menyeru larangan membuat robot pembunuh karena khawatir ahli di sejumlah negara sedang mengembangkan itu. Banyak ilmuwan komputer berpikir singularitas, titik di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, sudah sangat dekat.

8. Kelebihan populasi

Ketakutan akan Bumi yang kelebihan penduduk telah ada sejak abad ke-18, tepatnya ketika ekonom Thomas Malthus meramalkan bahwa pertumbuhan penduduk akan menyebabkan kelaparan massal dan membebani planet ini. Dengan populasi global yang mencapai 7 miliar dan terus bertambah, banyak ahli konservasi berpikir bahwa pertumbuhan populasi adalah salah satu ancaman utama bagi Bumi.

Namun, tidak semua orang setuju dengan pendapat ini. Banyak juga yang berpikir, pertumbuhan populasi akan stabil dalam 50 tahun ke depan, dan umat manusia akan berinovasi untuk mengatasi konsekuensi negatif dari kepadatan penduduk.

9. Efek bola salju

Masing-masing skenario kiamat yang telah disebutkan sebelumnya memang bisa terjadi. Namun sebagian besar ilmuwan berpikir efek bola salju dari beberapa peristiwa akan lebih mungkin terjadi. Misalnya, pemanasan global dapat meningkatkan prevalensi patogen sekaligus menyebabkan perubahan iklim yang meluas.

Bisa jadi, runtuhnya ekosistem dapat mempersulit untuk menghasilkan makanan, misalnya karena ketiadaan lebah yang menyerbuki tanaman, atau pohon untuk menyaring air pertanian. Jadi, alih-alih bencana besar yang terjadi secara tunggal, beberapa faktor yang relatif kecil namun berdampak, bisa memperburuk kehidupan di Bumi hingga secara bertahap akan terdegradasi dan hancur.