Setengah Abad Disimpan, Sampel Bulan dari Misi Apollo Baru Dibuka
Hide Ads

Setengah Abad Disimpan, Sampel Bulan dari Misi Apollo Baru Dibuka

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 28 Mar 2022 16:00 WIB
Ilmuwan membuka sampel Bulan dari misi Apollo 17
Tim ilmuwan membuka sampel Bulan yang disimpan 50 tahun. Foto: NASA
Jakarta -

Hampir 50 tahun sejak dibawa ke Bumi, sampel Bulan dari misi Apollo 17 akhirnya dibuka di Johnson Space Center NASA di Houston, Amerika Serikat. Ini adalah salah satu sampel terakhir yang belum dibuka dari misi Apollo terakhir untuk mendaratkan manusia di Bulan.

"Kami memiliki kesempatan untuk membuka sampel yang sangat berharga ini yang telah disimpan selama 50 tahun di bawah vakum dan kami akhirnya bisa melihat harta apa yang tersimpan di dalamnya," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, dikutip dari Space.com.

Sampel itu dikumpulkan oleh astronaut NASA Eugene Cernan dan Harrison "Jack" Schmitt pada bulan Desember 1972 ketika mereka memalu tabung penggerak silinder 14 inci ke dalam endapan tanah longsor di Lembah Taurus-Littrow. Kedua astronaut itu menyegel tabung dengan vakum saat masih berada di permukaan Bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah misi kembali ke Bumi, sampel yang diambil disimpan dalam tabung pelindung kedua di lemari khusus di laboratorium Bulan Johnson, sehingga tidak terganggu selama 50 tahun sampai minggu ini.

Apa Isinya?

Sampel yang dikenal sebagai 73001 ini, berisi tanah Bulan dan fragmen batuan yang dapat memberikan catatan sejarah geologi Bulan bagi para ilmuwan. Sampel lain dari Apollo 17 dibuka untuk pertama kalinya pada 2019, saat peringatan 50 tahun pendaratan Bulan pertama.

ADVERTISEMENT

Beberapa sampel Bulan yang dibawa Apollo sengaja dibiarkan tidak dibuka sehingga generasi mendatang dengan teknologi yang lebih baik dapat mempelajarinya dan membuka lebih banyak informasi tentang satelit alami Bumi ini.

"Kami memiliki cukup banyak inti yang sangat bagus yang memberi kami informasi baru," kata Schmitt dalam video yang dibagikan oleh NASA dalam wawancara dengan Science Live.

"Sudah diantisipasi sejak awal dalam program Apollo bahwa teknologi analitik akan matang dan menjadi jauh lebih canggih seiring waktu. Faktanya, Apollo tidak pernah berakhir bagi para ilmuwan Bulan untuk menelitinya," sambungnya.

Schmitt adalah seorang ahli geologi, dan satu-satunya warga sipil dan ilmuwan yang pernah mendarat di Bulan. Sebanyak 11 orang lainnya yang pernah mendarat di Bulan, dianggap sebagai anggota militer aktif.

Cara membuka sampel Bulan

Sebelum sampel Bulan ini dibuka, tim menggunakan teknologi CT sinar-X untuk memindai gambar 3D sampel di dalam tabung di University of Texas di Austin.

"Ini akan menjadi catatan permanen tentang seperti apa materi di dalam inti sebelum didorong keluar dan dibagi menjadi setengah sentimeter," kata Ryan Zeigler, kurator sampel Apollo.

"Tabung penggerak sangat penuh, yang merupakan salah satu hal yang kami pelajari dengan CT scan, dan itu menyebabkan sedikit komplikasi pada bagaimana kami awalnya berencana untuk mengeluarkannya, tetapi kami telah mampu beradaptasi menggunakan pemindaian ini," sebutnya.

Pada Februari lalu, tim dengan hati-hati membuka tabung luar untuk mengumpulkan gas yang mungkin ada.

"Kami telah mengekstrak gas dari inti ini, dan kami berharap itu akan membantu para ilmuwan ketika mereka mencoba memahami tanda tangan gas bulan dengan melihat alikuot yang berbeda (sampel yang diambil untuk analisis kimia)," kata Zeigler.

Pemindaian dan analisis awal, serta pembukaan inti tiruan, mempersiapkan para ilmuwan sehingga mereka tidak menemukan hal di luar dugaan ketika tiba waktunya untuk membuka sampel.

Kemudian, mereka membuka tabung di dalam kotak sarung tangan tertutup di Astromaterials Research and Exploration Science Division NASA di Houston.

Dengan lengan terkekang oleh sarung tangan besar dari kotak sarung tangan, Juliane Gross, wakil kurator sampel Apollo, mengatakan itu adalah proses yang melelahkan, tapi itu sangat sepadan.

"Kami melakukan ini selangkah demi selangkah, berusaha untuk tidak kehilangan semua bagian dan sekrup kecil," kata Gross. "Kami adalah orang pertama yang benar-benar melihat tanah ini untuk pertama kalinya. Ini adalah hal terbaik di dunia," ujarnya.

Membuka sampel ini dapat mempersiapkan NASA untuk mengumpulkan materi Bulan baru ketika mereka kembali mengirim manusia ke Bulan akhir dekade ini melalui program Artemis, yang dinamai dari saudara kembar Apollo.

"Sampel terestrial dan sampel Bulan sangat berbeda, jadi tim Artemis telah memperhitungkannya saat merancang alat mereka. Mereka tidak memulai dari awal. Mereka mulai dengan Apollo 17 dan apa yang bekerja dengan sangat baik, dikembangkan menuju misi Artemis," kata Zeigler.

Sampel baru yang dikumpulkan selama misi Artemis, nantinya dapat membantu para ilmuwan lebih memahami evolusi Bulan.




(rns/rns)