Virus corona kerap bermutasi. Pertanyaannya, seberapa cepat mutasi virus penyebab COVID-19 terjadi dan apa yang mempengaruhinya?
Mari kita perjelas sedikit. Mutasi genetik adalah hal yang sangat dibutuhkan. Tanpa mutasi, tidak ada manusia setelah Adam dan Hawa, tidak akan ada mamalia, serangga, tanaman maupun bakteri. Virus juga termasuk di dalamnya.
Yang mengherankan, virus SARS-CoV-2 seakan bermutasi dengan begitu cepat. Kini, variannya sudah sampai ke varian Omicron -- huruf ke-15 dari Yunani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menciptakan varian seperti 'gangbusters' saat ini karena kita memiliki begitu banyak manusia yang terinfeksi SARS-CoV-2," ujar Siobain Duffy, Vial Evolutionary Biologist di Rutgers School of Environmental and Biological Sciences.
Tetapi banyak dari varian ini telah menghilang. Pertanyaannya mengapa virus berubah? Mekanisme apa yang berperan sebagai dalang untuk mengembangkan virus?
"Virus akan berubah karena itulah biologi yang mendasarinya," kata Simon Anthony, ahli virologi yang bekerja di bidang penyakit menular di University of California, Davis.
"Pertanyaannya kemudian menjadi, apakah perubahan itu signifikan bagi kita?" lanjutnya.
Jadi, sudah jelas bahwa mutasi adalah hal yang normal bagi virus termasuk SARS-CoV-2. Nah, setiap kali salinan baru dibuat, ada kemungkinan kesalahan yang terjadi dan menyebabkan mutasi. Mutasi seperti salah ketik satu atau dua huruf pada untaian kata yang membentuk untaian kode DNA atau RNA.
Banyak mutasi bersifat netral, tidak berpengaruh pada seberapa efisien virus atau sel bereproduksi. Namun, beberapa mutasi tertentu terbukti bermanfaat bagi virus atau sel. Misalnya, beberapa perubahan dapat membuat virus lebih baik dalam berpindah dari satu host ke host berikutnya, membantunya mengungguli varian lain di suatu wilayah atau kelompok.
Inilah yang terjadi dengan SARS-CoV-2 varian B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan berujung pada menyebarnya ke puluhan negara di seluruh dunia. Para ilmuwan memperkirakan varian ini kira-kira 50% lebih mudah menular daripada bentuk virus sebelumnya.
Lalu seberapa cepat mutasi berproses? Semua tergantung pada sejumlah aspek, untuk SARS-CoV-2, para ilmuwan memperkirakan bahwa satu mutasi terjadi pada populasi setiap 11 hari atau lebih. Tetapi proses ini mungkin tidak selalu terjadi dengan kecepatan yang sama menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science. Demikian melansir National Geographic, Selasa (14/12/2021).
(ask/fay)