Presiden AS Joe Biden telah menyatakan keadaan bencana di Kentucky, negara bagian yang terdampak paling parah oleh terjangan dahsyat tornado. Pakar mengatakan, perubahan iklim bisa jadi membuat topan badai semacam ini menjadi lebih kuat sehingga mengkhawatirkan jika demikian nanti kenyataannya.
"Malam kemarin menunjukkan bahwa tornado yang hebat bisa terjadi di musim apapun, terutama jika terjadi cuaca panas yang tidak seperti biasanya, seperti yang terjadi kemarin," kata Dr Robert Rohde, ilmuwan dari Berkeley Earth.
Baca juga: Seram, Bumi di Ambang Kepunahan Massal |
"Padahal berdasarkan sejarah, bulan Desember biasanya tornadonya paling sedikit terjadi di AS," tambah dia seperti dikutip detikINET dari Futurism.
Pemanasan global akibat perubahan iklim mungkin membuat suhu udara di bulan Desember menjadi lebih panas. Semakin hangat udara dan semakin dingin gelombang udara dingin yang menabrak, maka akibatnya badai tornado kian dahsyat jadinya.
Laporan dari Washington Post yang mewawancarai beberapa ilmuwan mengindikasikan bahwa badai tornado semacam ini mungkin akan semakin sering terjadi di masa mendatang. Maka, perlu segera dilakukan riset bagaimana kaitan yang sebenarnya dengan perubahan iklim.
"Banyak orang terbangun hari ini dan melihat kerusakan yang terjadi dan mengatakan apakah hal ini akan menjadi new normal?" kata Victor Gensini, profesor meteorologi di Northern Ilinois University.
"Dibutuhkan beberapa lama sebelum kita bisa mengatakan dengan pasti seperti apa sebenarnya peran perubahan iklim dalam peristiwa bencana tornado seperti yang terjadi kemarin," imbuhnya.
(fyk/rns)