Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian pada 19 November 2021. Jika cuaca mendukung, wilayah-wilayah yang disambangi fenomena ini akan bisa menontonnya.
Sebelum menyaksikan fenomena langka ini, simak sejumlah fakta menarik gerhana Bulan sebagian 19 November 2021.
Terlama abad ini
Salah satu hal yang menjadikan gerhana Bulan sebagian 19 November ini istimewa adalah, fenomena ini menjadi gerhana Bulan terlama di abad ini. Kebanyakan gerhana bertahan selama kurang dari dua jam. Namun pada peristiwa gerhana Bulan sebagian kali ini, durasinya akan berlangsung kurang lebih selama 3 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjadi 73 tahun lagi
ORPA) BRIN (sebelumnya LAPAN) menyebutkan gerhana Bulan sebagian berikutnya akan kembali menyambangi Indonesia usai gerhana Bulan sebagian terlama terjadi 19 November 2021.
"Gerhana Bulan sebagian kali ini merupakan gerhana Bulan Sebagian yang terlama, setidaknya untuk Indonesia sejak 80 tahun terakhir," ujar peneliti ORPA BRIN Andi Pangerang.
Andi memperkirakan gerhana Bulan sebagian dengan durasi yang panjang akan kembali terjadi kembali 73 tahun mendatang, tepatnya pada 2 Januari 2094.
"Dengan puncak gerhananya terjadi tepat pada tengah malam dan memiliki durasi selama 3 jam 21,2 menit," tutur Andi.
Selain itu, gerhana Bulan sebagian terlama juga akan bisa disaksikan lagi pada tahun 2231, tepatnya pada 14 Agustus dengan puncak gerhananya terjadi pada pukul 02.45 WIB dengan durasinya selama 206,9 atau 3 jam 26,9 menit.
Bisa disaksikan tanpa alat bantu
Gerhana Bulan sebagian 19 November bisa disaksikan langsung tanpa alat bantu. Dengan catatan, jika cuaca di tempat terjadinya fenomena tersebut cerah.
"Gerhana Bulan sebagian dapat disaksikan dengan mata tanpa alat bantu optik apapun. Tapi kita bisa mengabadikan gerhana Bulan sebagian menggunakan kamera DSLR, kamera ponsel model pakar, maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop gagdet," kata Andi.
Waktu terjadinya
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN (sebelumnya LAPAN) menyebutkan, Indonesia bisa melihat fenomena astronomi ini jika cuaca bersahabat.
Dikutip melalui situs Edukasi Sains LAPAN, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada pukul 16.02.56 WIB/17.02.56 WITA/18.02.56 WIT. Puncak gerhana terjadi beberapa menit setelah puncak fase purnama yang terjadi pukul 15.57.30 WIB/16.57.30 WITA/18.57.30 WIT.
Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau 97,85% diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi. Fase gerhana penumbra dimulai pada pukul 13.00.23 WIB/14.00.23 WITA/15.00.23 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18.24 WIB/15.18.24 WITA/16.18.24 WIT.
Fase gerhana sebagian berakhir pukul 17.47.26 WIB/18.47.26 WITA/19.47.26 WIT, sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05.31 WIB/20.05.31 WITA/21.05.31 WIT. Total durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik dan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik.
(rns/rns)