Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mendesak penelusuran terkait asal virus Corona yang menyebabkan pandemi COVID-19 diperluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas laporan intelijen AS yang dianggap tidak meyakinkan.
"Sangat membingungkan bahwa pemerintah AS telah memobilisasi aparat intelijennya, alih-alih lembaga profesional, untuk menyelidiki asal-usul virus Corona baru," kata Wakil Menteri NHC Zeng Yixin, dikutip dari Global Times, Rabu (1/9/2021).
Dia mengatakan, melacak asal-usul COVID-19 adalah pekerjaan ilmiah. Oleh karena itu, pemerintah China selalu menyatakan bahwa pekerjaan itu harus dilakukan dengan cara yang ilmiah, dan China menentang untuk mempolitisasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan AS tentang asal-usul COVID-19 yang dibuat oleh tim intelijen AS dan dirilis sebagian pada Jumat (13/8) lalu, mengatakan bahwa komunitas intelijen AS tetap terbelah terkait dengan kemungkinan asal COVID-19.
![]() |
Zeng kembali menegaskan bahwa menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, transparansi, ilmu pengetahuan dan kerjasama sangat diperlukan. Dia juga mengingatkan bahwa China telah bersikap kooperatif dan sepenuhnya bekerja sama dengan pakar tingkat tinggi WHO selama perjalanan mereka ke Wuhan awal tahun ini.
"Para ahli berkunjung ke mana pun mereka ingin mengunjungi dan bertemu dengan siapa pun yang ingin mereka temui. Laporan bersama WHO-China yang dirilis menguraikan beberapa kemungkinan asal COVID-19, dan para ahli WHO berpikir teori kebocoran lab sebagai sesuatu yang tidak mungkin," urai Zeng.
Menurut Zeng, untuk memfasilitasi penyelidikan asal-usul virus Corona tahap selanjutnya, para ahli China juga mengajukan proposal kepada para ahli WHO pada Juli tahun ini.
"Penyelidikan asal virus Corona adalah pekerjaan ilmiah yang rumit, yang seharusnya hanya dilakukan oleh para ilmuwan di seluruh dunia. AS harus menyadari bahwa virus Corona adalah musuh bersama umat manusia, dan harus memperlakukan penyelidikan asal-usul sebagai masalah ilmiah. Para ilmuwan harus didorong untuk bekerja sama, dan melakukan penelusuran asal virus Corona di berbagai negara, termasuk AS," tegasnya.
(rns/fay)