Untuk pertama kalinya dalam sejarah, terjadi hujan deras di puncak lapisan es di pulau Greenland, Denmark. Pertanda apa gerangan?
Seperti dikutip detikINET dari CNN, temperatur di puncak Greenland itu tercatat naik di atas titik beku untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari satu dekade. Udara hangat inilah yang kemudian memicu hujan ekstrem, hingga sebanyak 7 miliar ton air melanda lapisan esnya.
Menurut National Snow and Ice Data Center, peristiwa ini adalah hujan paling lebat di lapisan es Greenland sejak dimulai pencatatannya di tahun 1950. Sedangkan jumlah massa es yang lenyap tujuh kali lebih banyak dibanding rata-rata hari biasa di tahun ini.
Bisa ditebak, kejadian ini menandakan dampak nyata dari perubahan iklim semakin terasa di Greenland. Ted Scambors, ilmuwan dari University of Colorado, menyebutnya sebagai bukti bahwa Greenland telah memanas dengan cepat.
Di puncak Greenland, sejak 1989 beroperasi National Science Foundation's Summit Station di mana ilmuwan meneliti cuaca Arktik dan perubahan yang terjadi di lapisan es. Peneliti di sana menyatakan cuaca di Greenland semakin aneh.
"Adanya hujan ini berarti kami perlu mempertimbangkan perubahan cuaca yang belum pernah kami alami sebelumnya dalam sejarah. Peristiwa semacam pencairan es, angin kencang dan sekarang hujan, dalam 10 tahun terakhir muncul di atas normal, dan sepertinya muncul lagi dan lagi," kata Jennifer Mercer, salah satu ilmuwan di sana.
Di sisi lain, perubahan iklim mengakibatkan Bumi semakin kehilangan lapisan es karena mencair. Studi terkini yang dipublikasikan di jurnal Cyrosphere mengungkap Bumi telah kehilangan 28 triliun es sejak pertengahan tahun 1990-an, sebagian besar dari Arktik termasuk Greenland.
Simak Video "Video Trump: Kita Butuh Greenland untuk Keamanan Internasional"
(fyk/rns)