AstronautNASA, Megan McArthur, saat ini sedang berada di stasiun luar angkasa International Space Station (ISS) bersama rekan yang lain. Perempuan ini mengaku prihatin melihat kondisi Bumi pada saat ini. Kenapa demikian?
Hal itu berkaitan dengan kebakaran hebat yang terjadi di banyak tempat. Bahkan beberapa kebakaran hutan itu bisa dilihat dengan mudah dari ISS, sehingga wajar jika Megan merasa sedih ketika menyaksikannya.
"Kami sangat bersedih melihat kebakaran yang terjadi di bagian besar Bumi, tidak hanya di Amerika Serikat," katanya seperti dikutip detikINET dari Futurism.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dia berharap ada tindakan serius untuk menanggulangi musibah kebakaran semacam ini, khususnya dengan mendengarkan saran dari para ilmuwan. Jika tidak maka bisa runyam akibatnya.
"Selama beberapa tahun, ilmuwan di seluruh dunia sudah menyuarakan bel alarm. Ini adalah peringatan bagi seluruh komunitas global. Butuh komunitas global untuk menghadapi hal ini dan untuk bekerja melalui tantangan tersebut," tambah dia.
Citra satelit memang menunjukkan musibah kebakaran hutan melanda area besar di berbagai negara, dari Siberia, Yunani, Turki, Spanyol sampai California. Di Siberia, wilayah yang terkenal karena udara dingin, kebakaran skala besar telah mengukir rekor baru.
Saking masifnya sang jago merah, untuk pertama kalinya dalam sejarah asap dari kebakaran Siberia mencapai area Kutub Utara, berdasarkan pengamatan NASA.
Tak hanya itu, kebakaran Siberia lebih luas dari seluruh kebakaran yang melanda Bumi saat ini dipadukan jadi satu. Rekaman satelit NASA menunjukkan hamparan asap berada di area sepanjang 4.800 kilometer hingga sampai di Kutub Utara.
Memang kebakaran biasa muncul saat musim panas di Siberia yang banyak hutan, namun kali ini lebih parah skalanya. Tahun silam, kebakaran hutan di sana diperkirakan melepas 450 juta ton karbondioksida, tapi tahun sudah lebih dari 505 juta ton dan belum berakhir.
(fyk/asj)