Misteri Umur Benteng Machu Picchu di Peru
Hide Ads

Misteri Umur Benteng Machu Picchu di Peru

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 04 Agu 2021 22:31 WIB
Situs bersejarah, Machu Picchu, kembali dibuka untuk umum. Wisata daya tarik nomor satu di Peru ini membatasi kapasitas pengunjungnya menjadi 30%.
Umur Machu Picchu Diprediksi Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya. Foto: AP Photo/Martin Mejia
Jakarta -

Machu Picchu benteng Inca ikonik yang bertengger di pegunungan Peru, tampaknya lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Demikian menurut sebuah studi terbaru.

Para arkeolog percaya bahwa Machu Picchu dibangun sebagai perkebunan untuk Kaisar Inca Pachacuti. Jika catatan sejarah penjajah Spanyol menjadi patokannya, kaisar berkuasa pada tahun 1438, menunjukkan benteng dibangun di beberapa titik antara tahun 1440 dan 1450 tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan pasukannya untuk menaklukkan wilayah setempat.

Namun, studi terbaru mengungkapkan, situs ini kemungkinan telah selesai dibangun setidaknya dua dekade sebelumnya. Seperti dilaporkan dalam jurnal Antiquity, para arkeolog menggunakan spektrometri massa akselerator yang menentukan penanggalan kerangka 26 orang yang ditemukan di tiga kuburan di Machu Picchu selama penggalian di situs tersebut pada tahun 1912. Hasil penggalian ini mengungkapkan bahwa Machu Picchu diduduki dari sekitar tahun 1420 hingga 1530 M, lebih dari 20 tahun sebelum diperkirakan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Machu Picchu adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia, tetapi sampai sekarang perkiraan kuno dan lama pendudukannya didasarkan pada catatan sejarah yang kontradiktif yang ditulis oleh orang-orang Spanyol pada periode setelah penaklukan Spanyol," kata penulis utama penelitian Profesor Richard Burger Yale University, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (4/8/2021).

"Ini adalah studi pertama berdasarkan bukti ilmiah yang memberikan perkiraan tentang berdirinya Machu Picchu dan lamanya pendudukannya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Machu Picchu dapat ditemukan di garis patahan antara Andes Peru dan Cekungan Amazon sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut. Situs ini terdiri dari sekitar 200 struktur, termasuk struktur seremonial dan area untuk kaum bangsawan, serta tempat tinggal bagi pekerja dan ratusan teras yang digunakan untuk pertanian.

Setelah penaklukan Spanyol atas Kekaisaran Inca pada akhir abad ke-16, Machu Picchu diletakkan di pegunungan dan tak ada yang mengetahuinya selama berabad-abad. Apalagi peninggalan itu diliputi vegetasi. Dunia modern baru menyadari keberadaan situs megah ini sampai awal abad ke-20 ketika ditemukan kembali oleh arkeolog Amerika Hiram Bingham pada tahun 1911 dan kemudian digali.

Selama ini, Machu Picchu dipercaya secara luas dibangun sebagai perkebunan untuk Kaisar Pachacuti, seorang tokoh penting dalam kisah Inca. Sebagai penguasa yang ambisius dan terkenal, ia menaklukkan sejumlah besar wilayah di sekitar Peru saat ini, membuka jalan bagi kekaisaran Inca untuk tumbuh melintasi pantai barat Amerika Selatan hingga penaklukan Spanyol dari tahun 1532 M.

Mengingat bahwa Machu Picchu tampaknya telah ada 20 tahun sebelum perkiraan umum, hal itu juga menunjukkan bahwa kerangka waktu kita tentang aturan Pachacuti mungkin juga tidak berlaku. Pada akhirnya, temuan ini menantang apakah kita harus mempercayai mentah-mentah catatan penjajah Spanyol untuk menyatukan kisah era Pra-Columbus.

"Hasilnya menunjukkan bahwa diskusi tentang perkembangan kerajaan Inca yang didasarkan terutama pada catatan kolonial memerlukan revisi. Metode radiokarbon modern memberikan dasar yang lebih baik untuk memahami kronologi Inca daripada catatan sejarah yang kontradiktif," tutup Profesor Burger.




(rns/fay)