Sejumlah benih cabai sudah sampai ke tangan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Cabai itu pun langsung mereka cocok tanam di lingkungan nol gravitasi.
Benih cabai tersebut dikirim melalui kapal kargo milik SpaceX. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ingin melakukan eksperiman bercocok tanam jenis lain. Tujuannnya sebagai bahan makanan misi jangka panjang manusia menuju Mars.
NASA mengatakan bercocok tanam cabai di luar angkasa ini bagian dari percobaan Plant Habitat-04, sebagaimana dikutip dari Space, Minggu (18/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini bukan pertama kali astronaut berperan sebagai 'petani antariksa. Sebelumnya, selada dan lobak tercatat sukses tumbuh dan panen meski dilakukan di luar angkasa.
Berbeda dengan selada dan lobak, cabai bisa dibilang cukup kompleks untuk tumbuh, ditambah masa panennya lebih lama dibandingkan dua jenis tanaman sebelumnya.
"Ini adalah salah satu eksperimen tanaman paling kompleks di ISS hingga saat ini, karena perkecambahan dan waktu tumbuh yang lama," ujar Peneliti Utama Plant Habitat-04, Matt Romeyn.
Apabila cocok tanam cabai sukses dilakukan di luar angkasa, maka hal tersebut akan jadi sinyal baik bagi manusia. Sebab, astronaut yang berada di lingkungan gaya berat mikro, dengan asupan makanan pedas akan membantu mendorong mereka makan dengan menu yang bervariasi.
Selain itu, cabai rasa 'luar angkasa' itu juga dikirim balik ke Bumi untuk dianalisis lebih lanjut.
"Makanan yang dimakan astronaut harus sebaik peralatan mereka yang lain. Agar berhasil mengirim orang ke Mars dan membawa mereka kembali ke Bumi, kita tidak hanya membutuhkan makanan yang paling bergizi, tetapi juga paling enak rasanya," pungkas Ketua Tim Sains Proyek Plant Habitat-04, LaShelle Spencer.
(agt/afr)