Roket SpaceX Falcon 9 berhasil diluncurkan dari Kennedy Space Center, Florida, AS, pada Minggu (14/3) pagi. Falcon 9 mengirimkan 60 satelit Starlink ke orbit untuk menyediakan akses internet lebih luas.
Dikutip dari CNN Business, Senin (15/3/2021) Falcon 9 lepas landas sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat. Ini adalah booster tahap pertama yang mendukung misi menyelesaikan delapan penerbangan sebelum peluncuran ini.
"Tahap pertama Falcon 9 telah mendarat di pesawat tak berawak Of Course I Still Love You, menyelesaikan penerbangan kesembilan dari booster itu," kata SpaceX lewat Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Falcon 9 adalah roket dua tahap yang tingginya 70 meter dan dibanggakan SpaceX sebagai roket kelas orbital pertama yang mampu memantulkan cahaya. Sebanyak 60 satelit Starlink dikerahkan sekitar satu jam setelah roket diluncurkan.
Starlink adalah proyek internet berbasis satelit yang punya misi ambisius: menyelimuti planet ini dengan internet broadband berkecepatan tinggi. Cara ini sering disebut-sebut sebagai solusi untuk menghadirkan konektivitas ke miliaran orang yang masih kekurangan akses internet yang bisa diandalkan.
Idenya adalah dengan mengerahkan sekumpulan satelit yang beroperasi di orbit rendah Bumi yang tugasnya memberikan jangkauan koneksi internet berkelanjutan.
Saat ini sekitar 1.000 satelit Starlink telah digunakan, dan SpaceX berencana mengembangkan Starlink untuk meluncurkan lebih dari 40 ribu satelit ke orbit rendah Bumi.
Angka ini lima kali lipat dari jumlah total satelit yang diluncurkan manusia sejak kemunculan penerbangan luar angkasa. SpaceX sekarang memiliki sekitar sepertiga dari semua satelit aktif di luar angkasa. Elon Musk selaku CEO SpaceX pun menjadi pemilik satelit terbanyak di antariksa.
(rns/fay)