Tak hanya meluncurkan satelit pesanan, SpaceX yang dikomandoi Elon Musk juga banyak melesatkan satelit sendiri. Bahkan dalam data terbaru, Elon Musk jadi pemilik satelit terbanyak yang saat ini ada di luar angkasa.
Dikutip detikINET dari Independent, Rabu (3/2/2021), minggu ini ada 60 unit satelit Starlink akan dilesatkan oleh roket SpaceX. Itu membuat jumlah roket Starlink di orbit telah mencapai lebih dari seribu.
Satelit Starlink ini adalah bagian dari ambisi Elon Musk dan SpaceX untuk menciptakan konstelasi sekitar 40 ribu satelit di orbit. Tujuannya adalah memancarkan internet kecepatan tinggi ke Bumi untuk nantinya dikomersialkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analisis dari pelacak satelit Celestrak mengungkap bahwa seluruh satelit Starlink yang telah mengorbit mencakup 27,3% dari seluruh satelit yang ada di antariksa. Data ini diperbaharui terakhi pada 1 Februari 2021.
Selain Starlink, beberapa perusahaan lain berbisnis pada bidang sejenis, yakni memancarkan internet dari langit. Salah satunya OneWeb yang didanai oleh Softbank sebagai pesaing terdekat.
Saking banyaknya satelit diluncurkan, Starlink dan Elon Musk mendapatkan kritikan. Menurut laporan dari workshop Satellite Constellations 1 (Satcon1) konstelasi ribuan satelit yang terlihat sangat cerah bisa mengubah astronomi serta mempengaruhi langit malam untuk stargazer di seluruh dunia.
"Kami menemukan bahwa kasus terburuk desain konstelasi terbukti sangat berdampak pada program sains yang paling terpengaruh," tulis laporan tersebut.
Bahkan disebutkan hanya ada satu pendekatan dalam laporan tersebut yang bisa mengatasi masalah ini hingga ke akarnya, yaitu dengan tidak meluncurkan satelit.
"Luncurkan lebih sedikit atau tidak satupun satelit LEO (orbit rendah Bumi). Betapapun tidak praktis atau tidak mungkin, ini adalah satu-satunya opsi yang teridentifikasi bisa mencapai nol dampak pada astronomi," jelas laporan tersebut. Jadi bagaimana Elon Musk?
(fyk/afr)