Tim WHO tiba di Wuhan, China, tempat virus Corona pertama kali terdeteksi. Beranggotakan 10 orang, tim peneliti internasional ini akan melakukan penyelidikan yang sensitif secara politik tentang asal-usul virus.
Dikutip dari ABC News, Kamis (14/1/2021) tim ini akhirnya telah disetujui oleh pemerintahan Presiden China Xi Jinping setelah melalui perselisihan diplomatik selama berbulan-bulan yang memicu keluhan publik seluruh dunia.
Ilmuwan menduga, virus yang telah menewaskan 1,9 juta orang sejak akhir 2019 itu menular ke manusia dari kelelawar atau hewan lain, kemungkinan besar di barat daya China. Partai Komunis China yang tersinggung dengan sebutan bahwa negaranya membiarkan penyakit itu menyebar, mengatakan virus itu berasal dari luar negeri, kemungkinan dari makanan laut impor. Namun para ilmuwan menolaknya dan bersikeras melakukan investigasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan stasiun TV China CCTV yang menyiarkan kedatangan tim WHO, anggota tim investigasi ini termasuk virus dan pakar lain dari Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Inggris, Rusia, Belanda, Qatar, dan Vietnam.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, minggu ini mereka akan bertukar pandangan dengan para ilmuwan China, tetapi tidak memberikan indikasi apakah mereka akan diizinkan untuk mengumpulkan bukti atau tidak.
Tim ini akan menjalani karantina selama dua minggu serta tes swab tenggorokan dan tes antibodi untuk COVID-19, lalu mulai bekerja dengan para ahli di China melalui konferensi video saat berada di karantina.
Sebelumnya, China menolak tuntutan untuk penyelidikan internasional di negaranya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump terang-terangan menyalahkan China atas penyebaran virus.
Lalu Australia pun meminta penyelidikan independen pada bulan April 2020. Pemerintahan Beijing kemudian membalasnya dengan memblokir impor daging sapi, anggur, dan barang-barang asal Australia lainnya.
Salah satu kemungkinannya adalah, pemburu satwa liar menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan. Salah satu anggota tim WHO, ahli zoologi Peter Daszak dari grup AS, EcoHealth Alliance mengatakan hal ini kepada Associated Press pada November 2020.
Kunjungan satu ilmuwan saja tidak mungkin memastikan asal-usul virus. Investigasi harus dilakukan secara berkelompok dari beberapa ahli dan ilmuwan, karena menentukan reservoir hewan wabah biasanya merupakan upaya yang membutuhkan penelitian bertahun-tahun, termasuk mengambil sampel hewan, analisis genetik dan studi epidemiologi.
"Pemerintah harus sangat transparan dan kolaboratif," kata Shin-Ru Shih, direktur Research Center for Emerging Viral Infection di Chang Gung University Taiwan.
(rns/fay)