Di penghujung tahun 2020, ada peristiwa menarik yang sayang untuk dilewatkan berupa Gerhana Matahari Total. Peristiwa alam tersebut akan berlangsung pada hari Senin (14/12/2020).
Tapi sayang ini tidak terjadi di Asia, Gerhana Matahari Total edisi kali ini menyambangi wilayah benua Amerika Selatan. Warga di sana akan merasakan bagaimana kegelapan terjadi pada siang hari, sebab Matahari akan tertutup total Bulan.
Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari dalam keadaan sejajar sempurna. Cahaya sang Surya yang biasanya menyinari, mendadak gelap disebabkan tertutup Bulan. Wilayah Bumi yang terdampak kejadian ini pun mendadak seperti malam seketika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan gerhana matahari biasanya, Gerhana Matahari Total ini sangat jarang terjadi dan bisa terulang lagi dalam waktu yang lama, bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun lagi untuk di lokasi yang sama.
Sebagaimana dikutip dari Space, Jumat (11/12/2020) Gerhana Matahari Total akan melintasi negara Chile dan Argentina dengan jalur totalitas selebar 56 mil atau setara dengan 90 kilometer.
Adapun fenomena alam itu dimulai pada pukul 11.38 siang waktu setempat dan berakhir pada 13.12. Totalitas ini berlangsung selama 2 menit 4 detik.
Tak hanya Amerika Selatan saja, masyarakat yang berada di Cape Town, Afrika Selatan, juga merasakan hal serupa. Hanya saja di kota ini terpapar gerhana matahari parsial.
Meskipun fenomena Gerhana Matahari Total ini menggoda, tapi jangan pernah tergoda untuk melihat langsung detik-detik Matahari tertutup Bulan dengan mata telanjang, karena bisa menimbulkan kebutaan.
Baca juga: Begini Cara NASA Buat Oksigen di Mars |
(agt/fay)