Melalui misi Chang'e 5, China tak hanya mengambil sampel batu. Tapi ada 'misi terselubung' yakni pengibaran bendera China di Bulan.
Bukan replika, bendera China yang berkibar di Bulan terbuat dari material layaknya sebuah bendera pada umumnya. Namun meterialnya sudah dipilih agar bisa bertahan di lingkungan luar angkasa, sehingga tidak mudah pudar, awet berwarna, atau berubah bentuk.
Bendera China itu dibawa wahana antariksa Chang'e 5. Di tengah bertugas mengambil sampel bebatuan Bulan, Chang'e 5 mengibarkan bendera China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Matahari Buatan China Berhasil Dinyalakan |
Sebelumnya China sudah membawa bendera kenegaraannya melalui wahana antariksa Chang'e 3 dan Chang'e 4. Akan tetapi bendera tersebut dibentuk dengan cara ditulis.
"Meski ini hanya bendera merah tipis bintang lima, ia memiliki kandungan teknologi yang sangat tinggi," ujar Ma Wei, komandan proyek bendera China kepada CCTV dilansir dari Space, Selasa (8/12/2020).
Bendera China ini juga dirancang supaya tidak mudah digulung dan antikusut yang membuatnya tetap rapih saat Chang'e 5 mendarat Bulan. Bendera dengan berat 12 gram dan bisa bertahan di bawah perbedaan suhu plus atau minus 270 Fahrenheit atau 150 derajat Celcius.
![]() |
Berkibar bendera China di Bulan ini turut mendampingi bendera negara yang sudah lebih dulu terpasang, yakni miliki Amerika Serikat (AS) sebagai pionir mengibarkan bendera di Bulan.
Seperti diketahui, misi Apollo 11 yang berlangsung 51 tahun itu merupakan misi antariksa bersejarah dengan manusia pertama yang dilakukan Niel Armstrong dengan menginjakkan kakinya di permukaan Bulan. Sampai sekarang belum ada lagi manusia ke Bulan, termasuk AS.
Saat ini, Chang'e 5 tengah kembali ke Bumi setelah menggali dan mengambil sampel bebatuan Bulan. Ini adalah proses penting selanjutnya dalam misi Chang'e 5 untuk membawa sampel Bulan ke Bumi.
(agt/afr)