Elon Musk: Kehidupan di Mars Akan Dimulai di Kubah Kaca
Hide Ads

Elon Musk: Kehidupan di Mars Akan Dimulai di Kubah Kaca

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 23 Nov 2020 05:17 WIB
Gambaran Kolonisasi Manusia ke Mars yang Memukau Mata
Elon Musk: Kehidupan di Mars Akan Dimulai di Kubah Kaca Foto: Dailymail
Jakarta -

CEO SpaceX Elon Musk memiliki rencana ambisius untuk membangun koloni manusia di Planet Mars. Ia pun mulai menjelaskan bagaimana visinya untuk membuat mimpi itu menjadi kenyataan.

Beberapa waktu yang lalu Musk mendapat pertanyaan dari seorang follower di Twitter tentang rencana SpaceX untuk membantu manusia bertahan hidup di Planet Merah. Musk menjawab kehidupan di Mars akan dimulai dari kubah kaca.

"Kehidupan di kubah kaca awalnya. Setelahnya, terraform untuk mendukung kehidupan, seperti di Bumi," tulis Musk dalam cuitannya, seperti dikutip detikINET dari Futurism, Jumat (20/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terraforming adalah proses untuk mengubah atmosfer, temperatur atau topografi permukaan sebuah planet agar lingkungannya mirip seperti di Bumi. Banyak ilmuwan mengatakan proses seperti ini bisa membantu manusia bertahan hidup di permukaan Mars.

Tapi menurut Musk cara ini terlalu sulit dilakukan dan mungkin tidak akan tercapai hingga beberapa puluh tahun ke depan.

ADVERTISEMENT

"Terraforming akan terlalu lambat untuk menjadi relevan dalam hidup kita. Namun, kita bisa membangun markas manusia di sana di masa kehidupan kita," kata Musk dalam cuitan selanjutnya.

"Setidaknya generasi penjelajah antariksa selanjutnya - menemukan reruntuhan kita - akan terkesan karena manusia bisa sejauh itu," imbuhnya.

Terraforming Mars memang sesuatu yang sulit dilakukan dan membutuhkan sumber daya yang besar. Analisis yang diterbitkan tahun lalu mengatakan manusia mungkin butuh 3.500 hulu ledak nuklir setiap hari untuk meningkatkan tekanan atmosfer Mars ke level yang bisa dihirup manusia dan mencairkan es di permukaan untuk mengeluarkan karbondioksida.

Tapi ada satu kelemahan rencana yaitu radiasi yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu akan membuat permukaan Mars tidak cocok untuk dihuni manusia.

Studi yang diterbitkan tahun 2018 juga menemukan karbondioksida yang terperangkap di Mars tidak akan cukup untuk meningkatkan tekanan atmosfer untuk mendukung kehidupan manusia di permukaan Mars.

Tapi semua keterbatasan itu tidak menghentikan mimpi Musk. Lewat SpaceX, pria berusia 49 tahun itu sudah mengembangkan proyek roket raksasa Starship yang dijadwalkan meluncur ke Mars pada tahun 2024.

Musk mengatakan roket raksasa itu bisa membawa kargo seberat 100 tahun atau 100 penumpang dari Bumi menuju Mars dan sebaliknya. Untuk mulai membangun peradaban di Mars, Musk memperkirakan dibutuhkan 100 roket yang masing-masing membawa 100 ton kargo setiap dua tahun.




(vmp/fay)