NASA berupaya melakukan yang terbaik demi memastikan misinya bersih dan steril. Karenanya, mengirim bakteri dari Bumi ke luar angkasa mungkin ide yang buruk karena sejumlah alasan. Tapi sekarang, NASA berencana menerbangkan bakteri ke Bulan dan Mars.
Tentu bukan tanpa alasan jika NASA melakukannya. Penelitian terbaru menunjukkan, bakteri tertentu mungkin berguna jika diajak ke luar angkasa. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Nature Communications, bakteri di Bumi dapat membantu mengekstrak mineral dari bahan yang menutupi permukaan Bulan dan Mars.
Dikutip dari BGR, penelitian ini didasarkan pada eksperimen yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengungkapkan bahwa bakteri Sphingomonas desiccabilis sangat baik dalam mengekstraksi unsur tanah jarang dari basal, sejenis batuan vulkanik yang digunakan sebagai analog yang mungkin ditemukan di Bulan dan Mars.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakteri ini mampu melakukan trik kecil dalam gravitasi Bumi standar, gayaberat mikro, dan gravitasi yang meniru Mars. Kemampuan bakteri ini tentunya merupakan berita penting bagi para peneliti. Mereka menilai, manusia dan bakteri bisa "berkolaborasi" dalam eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
"Eksperimen kami memberikan dukungan untuk kelayakan ilmiah dan teknis dari penambangan unsur yang ditingkatkan secara biologis di seluruh tata surya," kata Charles Cockell, penulis utama dari penelitian ini.
"Sebagai contoh, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pembangunan ranjau robotik dan yang dilakukan manusia di wilayah Oceanus Procellarum di Bulan yang memiliki bebatuan dengan konsentrasi unsur tanah yang jarang, dapat menjadi salah satu arah yang bermanfaat bagi perkembangan ilmiah dan ekonomi manusia di luar Bumi," sambungnya.
Misi Artemis NASA ke Bulan saat ini sedang dipersiapkan. Ketika waktunya tiba, kita dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana bakteri dapat membuka jalan menuju keberadaan yang berkelanjutan di luar angkasa.
(rns/afr)