Proses Pemilihan Presiden di Luar Angkasa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Rubins yang sudah menentukan nyoblos di luar angkasa pada 23 Oktober lalu. Pemerintah AS telah mengeluarkan aturan untuk memperbolehkan warga mereka yang meninggalkan Bumi menggunakan hak pilihannya dengan jadwal yang lebih dulu.
Mengisi surat suara dari luar angkasa sebenarnya termasuk proses yang cukup mudah. NASA telah mengurus astronaut di ISS selama lebih dari 20 tahun. Jadi, mereka telah berpengalaman untuk membantu astronaut nyoblos saat pemilu, meski sedang bertugas di antariksa.
Berlandaskan aturan itu, Rubins yang merupakan warga AS satu-satunya di ISS dan tinggal di sana sampai sekitar enam bulan lebih, diizinkan nyoblos. Bukan dari kertas, NASA telah mengirimkan surat suara digital ke Rubins yang nantinya dikirim ke otoritas pemilihan negara bagian.
Sebelum terbang, astronaut NASA harus mengisi Federal Post Card Application, formulir yang sama yang digunakan oleh anggota militer untuk pemungutan suara saat sedang ditugaskan di negara lain.
Setelah disetujui, panitia pemilihan di daerah asal astronaut akan mengirimkan surat suara percobaan ke NASA dalam bentuk PDF yang diamankan.
NASA kemudian akan menguji apakah surat suara percobaan ini bisa diisi dari luar angkasa menggunakan komputer yang ada. Jika berhasil, maka Mission Control Center NASA akan mengirimkan surat suara kepada astronaut lewat email pada hari pemilihan.
Astronaut kemudian mengisi surat suara tersebut sesuai pilihannya dan dikirimkan kembali ke NASA lewat email. Surat suara tersebut kemudian dikirimkan ke kantor pemungutan suara di daerah asal astronaut untuk dihitung bersama surat suara lainnya.